Jogja
Selasa, 11 April 2017 - 05:22 WIB

TRANS JOGJA : Gagal [Lagi] Operasi Tiga Jalur Baru, Kali ini Karena Apa?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bus baru Trans Jogja berwarna biru siap mengaspal, Rabu (25/5/2016). (Gilang Jiwana/JIBI/Harian Jogja)

Trans Jogja, jalur baru belum dapat dioperasionalkan secara menyeluruh

Harianjogja.com, JOGJA–Pemda DIY kembali gagal mengoperasikan jalur baru Trans Jogja. Pembatalan jalur baru dilakukan karena ada penolakan keras dari kru angkutan perkotaan.

Advertisement

Kepala UPT Trans Jogja Dinas Perhubungan DIY Sumaryoto mengatakan pembatalan tiga jalur yang seharusnya dioperasikan mulai tanggal 10 April, diambil untuk mencegah terjadinya aksi demo dari kru angkutan perkotaan.

“Dibatalkan sampai batas waktu yang belum ditentukkan sampai nanti ada komunikasi lebih lanjut antara operator yang ditugaskan [PT AMI] dan angkutan perkotaan,” jelasnya saat ditemui dikantornya, Senin (10/4/2017).

Ia menambahkan, kru angkutan perkotaan menolak karena tiga jalur yang rencananya menyasar Ring Road Barat tersebut adalah jalur yang vital untuk kelangsungan hidup bis perkotaan. Selain itu, menurutnya, pihak kru angkutan perkotaan juga merasa belum ada sosialisasi yang cukup.

Advertisement

“Kesalahan kami adalah bahwa kami belum mengkomunikasikan ke pelaku. Kami sudah mengundang lima koperasi, tapi perorangan mengatakan tidak pernah diberitahu koperasi. AKDP [Angkutan Kota Dalam Provinsi] dan perkotaan merasa tidak diajak bicara,” Kata Sumaryoto

Tapi ia tak mau disalahkan sendiri mengenai kurangnya sosialisasi kepada kru angkutan perkotaan. Menurutnya, pihak yang seharusnya melakukan sosialisasi adalah PT AMI selaku operator Trans Jogja.

Menurutnya selama ini PT AMI belum mampu untuk merangkul koperasi-koperasi yang ada sehingga terjadi “miss komunikasi” diantara pihak-pihak yang terkait. “Biar mereka [PT Ami] yang mengkomunikasikan. Supaya kami nanti tidak dianggap ada main.”

Advertisement

Ia berharap kedepan agar semua proses berjalan lancar dan tidak merugikan salah satu pihak. Karena menurutnya, Pemerintah tidak ingin mematikan usaha masyarakat, justru sebaliknya, ingin merangkul masyarakat agar semakin maju.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif