SOLOPOS.COM - Petugas kabin Transjogja menunjukkan ruang khusus penyandang disabilitas di Trans Jogja. Armada baru ini didesain lebih ramah bagi penyandang disabilitas. (Gilang Jiwana/JIBI/Harian Jogja)

Trans Jogja, jalur baru belum dapat dioperasionalkan secara menyeluruh

Harianjogja.com, JOGJA –Pemda DIY kembali gagal mengoperasikan jalur baru Trans Jogja. Pembatalan jalur baru dilakukan karena ada penolakan keras dari kru angkutan perkotaan.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Baca Juga : TRANS JOGJA : Gagal [Lagi] Operasi Tiga Jalur Baru, Kali ini Karena Apa?

Namun, ia tak mau disalahkan sendiri mengenai kurangnya sosialisasi kepada kru angkutan perkotaan. Menurutnya, pihak yang seharusnya melakukan sosialisasi adalah PT AMI selaku operator Trans Jogja.

Sementara itu, Direktur PT AMI Dyah Puspitasari, mengatakan kewenangan pihaknya hanya sebatas teknis semata.

“Sosialisasi jalur itu merupakan kewenangan Dishub sebagai penentu jalur. Kami hanya tinggal menjalankan jalurnya menggunakan bus sesuai ketentuan. Kalau sekarang kami fasilitasi sosialisasi itu hanya sekedar untuk mempermudah komunikasi saja supaya PT AMI bisa melaksanakan tugas dengan baik,” jelas Dyah, Senin (10/4/2017)

Dyah menambahkan jika PT AMI, Dishub DIY dan pelaku transportasi sudah bertemu dan berembug Senin Sore (10/4/2017). Ia mengatakan ada beberapa jalur yang masih perlu pembicaraan lagi.

“Tapi kami sepakat semua mendukung Trans Jogja untuk maju. Hanya perlu komunikasi yang lebih intens biar tercapai kesepakatan tentang jalur-jalur Trans Jogja di lapangan sehingga pelaku lama juga masih bisa jalan.”

Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, Dinas Perhubungan DIY menyatakan, melalui operator PT AMI, sebanyak tiga jalur akan dioperasikan mulai 10 April 2017. Ketiganya adalah jalur 6A, 6B dan jalur 8. Rencana penambahan tiga jalur ini pun sebenarnya tidak sesuai target awal yaitu 17 jalur baru per 1 April 2017 karena kurangnya armada bus.

Pada kesempatan yang terpisah, Koordinator Paguyuban Kru Bus Perkotaan se-DIY, Benny mengatakan pembatalan dilakukan setelah ada pertemuan antara pihaknya, Dishub DIY, dan PT AMI pada Jumat (7/4/2017).

Benny menyebut penambahan tiga jalur tersebut akan sangat merugikan sebab akan bersentuhan dengan trayek bus perkotaan. Bahkan, ia mengatakan bus luar kota dengan trayek Jogja-Wates, Jogja-Tempel, dan Jogja-Parangtritis pun juga akan terdampak. Karena itu pihaknya menginginkan agar jalur tersebut dialihkan saja.

Mengenai sosialisasi dari pemerintah, ia mengatakan, sangat kurang. Benny mengaku mengetahui rencana penambahan jalur baru Trans Jogja dari media masaa.

“Belum ada sama sekali sosialisasi ke bawah. Padahal kami adalah pelaku dilapangan. Kenapa kami tidak dilibatkan untuk diajak berembug. Kenapa mereka [pemerintah] malah berkicau di media massa,” tegasnya saat dihubungi Senin (10/4).

Benny berharap agar ke depan ada komunikasi yang lebih baik dari pemerintah sehingga kericuhan seperti di masa lalu tidak terjadi, “Kami ingin jalan bareng. Tidak saling gontok-gontokan dan menciptakan moda transportasi yang lebih baik dan tepat waktu,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya