Trans Jogja, minat penduduk perempuan menjadi pengemudi kecil.
Harianjogja.com, JOGJA — PT Anindya Mitra Internasional (AMI) selaku operator Trans Jogja kesulitan mencari driver atau pramudi berjenis kelamin wanita untuk dipekerjakan pada 2017. Selama pembukaan lowongan dibuka sejak tiga pekan lalu, baru satu wanita yang melamar sebagai sopir Trans Jogja.
Direktur PT AMI Dyah Puspitasari menjelaskan, untuk mendukung operasional penambahan rute Trans Jogja pihaknya telah membuka lowongan sejak tiga pekan lalu. Ia mengharapkan ada sentuhan tangan wanita berada di balik kemudi Trans Jogja, tetapi sayangnya merekrut wanita sebagai sopir rupanya tidak mudah. Sejak dibuka lowongan hingga Selasa (28/3/2017), baru satu wanita yang melamar menjadi sopir Trans Jogja.
“Sampai saat ini, sementara baru satu orang [wanita] yang mendaftar,” ungkap Dyah, Selasa (28/3/2017).
Ia mengaku heran dengan minimnya minat perempuan menjadi sopir. Padahal seperti Trans Jakarta, banyak personel wanita sebagai sopir. Menurutnya, hal itu mungkin disebabkan karena kultur yang belum terbiasa wanita menjadi sopir jalanan. Untuk menggaet wanita sebagai sopir, kata dia, telah melakukan berbagai cara dengan memberikan informasi dan mendesak wanita siapa saja yang berminat untuk mendaftar.
“Aku juga heran, apa itu budaya kita masih belum terbiasa, Trans Jakarta kan banyak padahal. Saya dapat informasi jarang ada masuk ke [profesi] tersebut [sopir] di beberapa kota memang masih kurang metropolis, kayaknya kultur, saya itu sampai ada yang mau sampai ta ojok-ojoki [mendorong], sudah daftar aja, saya share juga ke medsos. Supaya ada perempuan juga terlibat di sana [Trans Jogja],” ucap Dyah.