SOLOPOS.COM - Bus Trans Jogja (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Para kru juga mempertanyakan seringnya keterlambatan pembayaran gaji.

Harianjogja.com, BANTUL- PT Jogja Tugu Trans (JTT) yang menjadi operator moda transportasi Trans Jogja memaksa puluhan armadanya untuk beroperasi selama berbulan-bulan dengan kondisi ban bus ekstra halus alias tak layak jalan. Fakta itu membuat para kru bus melakukan protes dengan aksi mogok di depan PT JTT di Jalan Wonosari Km. 4,5 Banguntapan, Bantul, Senin (17/10/2016). Selain menuntut perombakan manajemen, para kru juga mempertanyakan seringnya keterlambatan pembayaran gaji.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Berdasarkan pantauan Harian Jogja, sekitar pukul 06.00 WIB biasanya terjadi lalu lalang Trans Jogja, namun kemarin tidak tampak. Sejumlah halte memang sudah didatangi petugas, namun mereka memilih menutup pintu karena bus memutuskan tidak beroperasi. Akibatnya, beberapa calon penumpang tidak bisa memanfaatkan transportasi itu. “Tadinya mau naik [Trans Jogja], tetapi ini tidak jadi dan minta dijemput,” ujar salahsatu calon penumpang mengaku bernama Tia, saat ditemui Harian Jogja di Halte SGM, Jalan Kusumanegara, Senin (17/10/2016) pagi.

Widodo, salahsatu penjaga Halte SGM 2 mengaku sejak pukul 05.30 WIB sudah membuka pintu halte untuk melayani penumpang. Akantetapi bus tidak ada yang melintas, sehingga ia mencoba memberi pengertian calon penumpang. Sebelumnya ia sudah mengetahui akan adanya demonstrasi kru bus.

“Ada sekitar 15 calon penumpang tadi datang untuk yang di sini [Halte SGM 2],” terangnya. Para petugas halte memang tidak ikutserta demonstrasi karena beda manajemen dengan armada Trans Jogja. Selain Widodo, beberapa petugas di Halte lain di Jalan Kusumanegara memilih menutup pintu halte, beberapa di antaranya duduk santai, bahkan ada yang memanfaatkan waktu dengan tidur-tiduran di dalam halte.

Sementara itu, puluhan massa terdiri atas kru bus melakukan aksi demonstrasi dengan menempelkan poster berisi protes di pintu dan dinding masuk kantor PT Jogja Tugu Trans (JTT), Jalan Wonosari Km. 4,5. Beberapa bunyi poster itu antara lain, Kembalikan Uang THT dan Gaji Tepat Waktu, Hay.. Dirut Kau Telah Gagal Mengemban Amanah, Rombak Manajemen JTT Menjadi Profesional dan Efisien, Komisaris.. Bagaimana Kinerja dan Fungsi Anda Hingga JTT Seperti ini, dan berbagai kalimat protes lainnya.

Selain itu, puluhan kru juga menggelar duduk di depan kantor serta bergantian menyanyi dengan menghadirkan organ tunggal. “Harusnya gaji itu kan dibayarkan tanggal satu setiap bulannya, tetapi seringnya tanggal tujuh baru dibayar. Kami minta agar ada perbaikan manajemen,” terang salahsatu sopir bernama Linawan.

Sekitar pukul 08.00 WIB mulai dilakukan mediasi antara Serikat Pekerja Trans Jogja dengan manajemen dan Dinas Perhubungan DIY di Kantor PT JTT. Setelah Kepala Dishub DIY Sigit Haryanta meminta agar tetap beroperasi demi menyelamatkan penumpang yang sudah menunggu. Para awak pun memutuskan untuk berangkat ke jalur masing-masing, sekitar pukul 09.00 WIB. Tetapi diputuskan hanya sekitar 23 armada saja yang kemarin beroperasi karena sisanya sebanyak 51 armada tidak layak jalan karena ban sudah ekstra halus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya