SOLOPOS.COM - Bus baru Trans Jogja berwarna biru siap mengaspal, Rabu (25/5/2016). (Gilang Jiwana/JIBI/Harian Jogja)

Trans Jogja berencana menarikn armada yang tak layak jalan.

Harianjogja.com, JOGJA — Ratusan kru Trans Jogja yang berada dibawah manajemen PT Jogja Tugu Trans (JTT) terancam menganggur selama empat bulan seiring dengan penarikan 29 armada yang tidak layak jalan per 1 April 2017. PT JTT menjanjikan akan membelikan bus baru sebagai penggantinya pada Agustus 2017 datang. Sementara PT Anindya Mitra Internasional (AMI) selaku operator yang membawahi PT JTT tidak bisa membayarkan gaji buta untuk para kru tersebut karena melanggar aturan.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Sejalan dengan itu, puluhan kru Trans Jogja mendatangi DPRD DIY, menuntut wakil rakyat menjadi jembatan dalam mencarikan solusi. Pertemuan pun digelar dengan menghadirkan semua pemangku kepentingan di Lobi DPRD DIY Rabu (22/3/2017).

“Jumlahnya [yang terancam menganggur] sekitar 120 orang terdiri dari kondektur dan sopir,” ungkap Ketua Serikat Pekerja Trans Jogja, Totok Yulianto kemarin.

Ratusan kru itu berada di bawah manajemen PT JTT yang menjadi mitra dari PT AMI selaku operator Trans Jogja. Sebagaimana diketahui, Pemda DIY menunjuk PT AMI selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai operator mengunakan dasar PP No.74/2014 dengan sistem penugasan. Sayangnya PT AMI tidak memiliki izin trayek sehingga menggandeng PT JTT yang sudah mengantongi izin trayek.

Totok mengatakan, rencana penarikan 29 bus lama per 1 April mendatang berdampak pada pengurangan kru sampai batas waktu yang belum ditentukan. Mengingat, kru harus menunggu bus baru yang rencananya akan dipesan oleh PT JTT. Seluruh kru berharap, tidak ada pengurangan karena sangat membutuhkan pekerjaan itu untuk menghidupi keluarga.

“Kami berharap, bus lama itu bisa dioperasikan sebagian dan sebagian lagi dipinjami bus milik PT AMI, sehingga kami tetap bisa bekerja,” ungkapnya.

Saat ini PT AMI sendiri juga terus merekrut sopir dan kondektur baru. Kru milik PT AMI itu, kata Totok, bisa saja menggantikan sementara sambil menunggu bus PT JTT datang. Tetapi, menurutnya pasti akan berpengaruh pada layanan, karena mereka masih baru sehingga belum hafal dengan ritme kerja di lapangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya