Jogja
Rabu, 27 Juli 2011 - 16:02 WIB

Transmigran Bantul terlunta-lunta di Kalsel

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL—Ternyata tak hanya transmigran asal Bantul di Kutai Timur dan Kutai Kertanegara (Kalimantan Timur) yang terlunta-lunta tak mendapat lahan usaha, empat Kepala Keluarga (KK) transmigran asal Bantul di Desa Sungai Pinang, Kec. Tambangulang, Kab, Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) juga mengalami hal yang sama. Mereka hidup terlunta-lunta, sejak diberangkatkan akhir 2008 silam.

Empat KK tersebut kini terpaksa menumpang tinggal di rumah penduduk lain lantaran rumah dari program transmigrasi hancur diterjang banjir 2009. Sementara lahan usaha seluas satu hektare pemberian pemerintah tidak dapat ditanami karena kondisi tanah yang buruk. Padahal sudah tiga tahun lamanya, 14 jiwa tersebut merantau ke tanah Borneo.

Advertisement

Lantaran kondisi yang memprihatinkan itulah, Pemkab Bantul terpaksa menganggarkan biaya lewat APBD perubahan 2011 untuk membeli lahan masing-masing KK Rp30 juta usaha agar warga di sana dapat bertahan hidup.

“Sudah tiga tahun ini nasib mereka seperti itu, sementara Pemkab di sana tidak terlalu dapat diharapkan. Jadi atas inisiatif Bupati, Pemkab Bantul bersedia membelikan lahan usaha di sana walaupun sebenarnya merupakan tanggungjawab Pemkab Tanah Laut,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul, Didik Warsito, Rabu (27/7).

Didik mengatakan, untuk bertahan hidup sementara, empat KK tersebut sebagian bekerja menggarap lahan pertanian milik warga setempat, lainnya bekerja sebagai buruh serabutan. Beruntung katanya, warga setempat mau menumpangi tempat tinggal. Meski ada juga yang menempati rumah kosong milik warga. Saat ini kata Didik, dirinya tengah membahas pencarian lokasi lahan usaha baru dengan Pemkab setempat. Dikatakannya pula, awalnya ada lima KK yang diberangkatkan pada Oktober 2008 ke Tanah Laut, namun satu KK diantaranya terpaksa kembali ke DIY karena tak tahan di lokasi transmigrasi.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif