Jogja
Jumat, 24 Maret 2017 - 13:20 WIB

TRANSPORTASI JOGJA : 2 Operator Taksi Bekerjasama dengan Angkutan Online

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sopir taksi melakukan aksi di Pagelaran Kraton Jogja, Jumat (17/2/2017) pagi. (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Transportasi Jogja berupa angkutan umum terus melakukan pembenahan pelayanan

Harianjogja.com, JOGJA – Sebanyak dua operator taksi di Kota Jogja mulai menjajaki kerjasama dengan angkutan online yang kini telah beroperasi.

Advertisement

Ketua Organda DIY Agus Andriyanto mengakui adanya dua operator taksi di Kota Jogja yang sudah menjajaki kerjasama dengan perusahaan pemilik aplikasi angkutan online. Meski demikian, pihaknya belum mengetahui secara detail bentuk kerjasama keduanya.

“Ada beberapa. Seperti [taksi] jas kerjasama dengan Grab, kemudian [taksi] Primkoppol juga sebagian kerjasama dengan Grab, tapi belum semua [yang bekerjasama],” ungkapnya di DPRD DIY, Rabu (22/3/2017).

Meski demikian, penjajakan kerjasama itu memang masih perlu dipertimbangkan. Terutama pasca diterbitkannya Pergub DIY, kaitan dengan pengawasan. Karena bisa saja angkutan online mendaftarkan kendaraan sebagai mitra hanya 100 unit, namun bisa saja mereka yang terlibat hingga 1.000 angkutan plat hitam yang beroperasi layaknya taksi. “Harus ada pengawasan, monitoring. Nah ini nanti akan dilakukan siapa?” ungkapnya.

Advertisement

Kabid Angkutan Darat Dinas Perhubungan DIY Agus Harry Triono menegaskan, sejumlah perusahaan aplikasi angkutan online seperti Grab harus berbadan hukum sebagai perusahaan transportasi.

Akantetapi, bisa juga bekerjasama dengan perusahaan angkutan umum yang sudah berbadan hukum. “Memang sudah ada yang mengarah ke kerjasama itu [taksi dengan perusahaan aplikasi angkutan online],” kata dia.

Sementara itu, perusahaan aplikasi angkutan online Grab terus membuka pendaftaran driver di sebuah hotel di Jalan Urip Sumoharjo, Kota Jogja. Petugas bagian informasi menggunakan dua meja di selasar hotel tersebut.

Advertisement

Selanjutnya, sebuah aula hotel dijadikan sebagai tempat verifikasi driver untuk mengumpulkan berbagai persyaratan. Calon driver mengantre di tempat duduk tak jauh dari restoran hotel tersebut.

Sedangkan ruangan para manajer Grab menggunakan sejumlah kamar hotel di lantai dua. Sejumlah orang yang akan berkomunikasi dengan manajer di ruangannya harus mematikan ponselnya lebih dahulu. City Manager Grab Hervy saat ditemui Harian Jogja belum bersedia memberikan tanggapannya terkait operasionalisasi kantor yang menginduk di hotel tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif