Jogja
Rabu, 29 Maret 2017 - 23:00 WIB

TRANSPORTASI TRADISIONAL : Pansus DPRD Kota Jogja Ingin Memperluas Jalur Andong dan Becak

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Perdagangan Australia Andrew Robb saat menaiki andong untuk keliling kawasan Malioboro, Jogja, Selasa (17/11/2015)(JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Transportasi tradisional turun menjadi perhatian Pansus DPRD Jogja.

Harianjogja.com, JOGJA -Panitia Khusus Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penataan Transportasi Lokal yang dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jogj akan memasukkan desain jalur khusus andong dan becak di sejumlah ruas jalan penghubung destinasi wisata di Kota Jogja.

Advertisement

Jalur khusus andong da becak selama ini baru ada di Malioboro.

“Selain Malioboro kita ingin desain jalur khusus andong dan becak di wilyah Pakualaman, Kotagede, Kotabaru, dan kawasan Tugu Jogja,” kata Ketua Pansus Raperda tentang Penataan Transportasi Lokal, Bambang Seno Baskoro, Rabu (29/3/2017).

Bambang mengatakan dalam raperda yang tengah dibahas salah satunya memperkuat perlindungan untuk melestarikan andong dan becak kayuh. Karena kedua alat transportasi lokal tersebut menjadi ciri khas Kota Jogja dan berpotensi untuk mendukung pariwisata di Kota Jogja.

Advertisement

Maka, kata dia, penataan kawasan wisata juga perlu menyentuh andong dan becak. Untuk membuat jalur khusus dan tempat mangkal andong dan becak seperti penyediaan jalur sepeda, pihaknya masih mendiskusikan dengan Dinas Perhubungan Kota Jogja. Politikus Partai Golkar ini berharap jalur khusua andong memperluas jangkauan andong saat mengantar wisatawan.

Lebih lanjut Bambang mengatakan perlunya pendataan andong secara berkala serta penentuan tarif secara serentak agar wisatawan merasa nyaman. “Standarisasi tarif juga perlu untuk wisatawan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif