Jogja
Minggu, 3 Februari 2013 - 17:06 WIB

Truk Lebihi Tonase Melintas, Boleh Dilarang

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

 

Advertisement

SLEMAN-Pemkab Sleman memperbolehkan warga melakukan pelarangan terhadap truk dengan tonase yang melebihi standart saat melintas di jalan raya. Langkah ini dilakukan menyusul keterbatasan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Sleman untuk penguatan jalan dan pemeliharaan berkala.

Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUP) Sleman, Fauzan Ma’ruf mengatakan kemampuan APBD untuk peningkatan dan pemeliharaan jalan terbatas. Pada tahun 2013, ABPD Sleman hanya mampu melakukan peningkatan jalan sepanjang 9,8 kilo meter dengan biaya Rp9,9 miliar. Sedangkan pemeliharaan berkala untuk jalan sepanjang 15,75 kilo meter dengan biaya Rp10,7 miliar.

“Untuk itu, perbaikan jalan dilakukan secara prioritas saja. Selain itu untuk melakukan perbaikan jalan dengan anggaran dari APBD memerlukan proses perencanaan yang panjang,” kata Fauzan, Minggu (3/2/2013).

Advertisement

Fauzan menambahkan, untuk sementara jalan rusak selain prioritas tetap akan diperbaiki. Namun perbaikannya sebatas melakukan penambalan pada lubang-lubang yang dilaporkan oleh warga.

“Kami berharap warga segera melaporkan jika ditempatnya ada jalan berlubang. Hal ini untuk mengantisipasi kerusakan jalan semakin melebar,” harap Fauzan.

Adapun Humas Setda Kabupaten Sleman, Endah Sri Widiastuti mengatakan masih banyak kendaraan yang melintas melebihi tonase. Bukan hanya di jalan provinsi, namun sampai ke jalan kabupaten, desa dan dusun.

Advertisement

“Untuk itu dibutuhkan peran serta masyarakat untuk melakukan pelarangan kendaraan yang melebihi kapasitas ini meneruskan perjalanan, terutama bagi truk-truk pengangkut pasir. Selebihnya, diharapkan untuk melaporkan ke Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif