SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, BANTUL-Siswa sekolah kejuruan di Bantul menunggak biaya pendidikan hingga Rp5 miliar lebih saat ini. Kondisi ini dinilai mengganggu otoritas sekolah memberikan layanan pendidikan yang maksimal.

Fakta itu terungkap dalam refleksi hari guru yang digelar Forum Peduli Pendidikan Bantul, Senin (25/11/2013).

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Kasi Kurikulum dan Tenaga Pendidikan, Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal (Dikmenof) Bantul, Suparwanto menyatakan, mayoritas sekolah menengah atas dan kejuruan di Bantul memiliki piutang biaya pendidikan atau tunggakan pembayaran dari siswa mereka yang nilainya tak sedikit.

Tunggakan paling besar terjadi di SMK sebab biaya pendidikan sekolah ini tergolong mahal, lantaran tak hanya banyak teori namun juga praktik. Tunggakan tiap sekolah mencapai ratusan juta rupiah.

Bahkan di sebuah sekolah di Kecamatan Bambanglipuro, tunggakan biaya pendidikan yang belum dibayar peserta didik mencapai Rp1 miliar lebih hasil akumulasi beberapa tahun terakhir.

Bila ditotal seluruh SMK di Bantul, total tunggakan disebutkannya mencapai hingga Rp5 miliar lebih. Belum termasuk tunggakan yang ditanggung SMA.

“Yang saya tahu SMK. Karena satu siswa SMK itu biaya pendidikan standarnya empat juta satu orang,” terang Suparwanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya