SOLOPOS.COM - ilustrasi
WONOSARI–Tunjangan untuk dokter dan tenaga perawat di RSUD Wonosari, selama 11 bulan belum cair. Akibatnya, sejumlah paramedis menilai manajemen RSUD Wonosari saat ini ‘Padamu Negeri’.
“Ya kami menamai manajemen rumah sakit menganut prinsip “Padamu Negeri” banget. Kami tidak kaget dan sudah terbiasa dibuat menunggu dan berharap seperti ini. Sudah 11 bulan jasa medis dokter dan perawat dari pasien jamkes 11 bulan belum bisa kami nikmati,” kata seorang perawat RSUD Wonosari minta namanya tidak disebutkan, Selasa (5/3/2013).
Meski tersendat, namun pihak tenaga perawat mengaku tidak berani menyampaikan persoalan tersebut ke pihak manajemen RSUD karena kuatir dipindah menjadi tenaga puskesmas di wilayah pelosok Gunungkidul.
“Kalau cair nilainya lumayan besar bisa untuk beli cash sepeda motor tanpa harus kredit. Anda bisa memperkirakan sendiri lah perkiraan nominalnya,” kata seorang dokter di IRD juga menolak disebutkan namanya.
Sementara Humas RSUD Wonosari Ida Rocmawati enggan mengomentari persoalan tersebut karena memandang bukanlah persoalan yang mendesak.
Direktur RSUD Wonosari Isti Idiyani mengatakan persoalan klaim jasa medis pasian jamkes memang tidak secepat jasa medis pasien umum.
Ia menyatakan jasa klaim dokter dan perawat akan segera cair sekitar bulan Mei nanti sejalan dengan sistem pengurusan yang tengah dibenahi. Menurut Isti, ada perubahan pola atau sistem dalam mekanisme pencairan klaim jamkes yang membuat tertundanya pemberian jasa medik tersebut.
“Kami sudah membentuk tim berganti-ganti untuk itu. Karena tidak juga mampu mengikuti mengejar keterlambatan klaim, tim akhirnya kami ganti lagi. Sekarang menggunakan sistem informasi dan ini mamsih dalam masa transisi,” kata Isti.