SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kurikulum 2013 (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi

Harian Jogja.com, JOGJA—Tidak semua guru sertifikasi semester ini mendapat dana tunjangan profesinya. Hal itu salah satunya disebabkan perubahan kurikulum.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

 

Kepala Sub Bidang Kepegawaian Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Jogja, Dedy Budiyono, mengatakan, selama ini 4.700 guru bersertifikasi di Jogja mendapat tunjangan yang turun tiga bulan sekali.

 

Namun penerapan kurikulum 2013 di beberapa sekolah menyebabkan beberapa guru tidak memenuhi syarat mengajar 24 jam selama seminggu. Sesuai aturan, karena tidak memenuhi syarat, maka tunjangan untuk semester Juli-Desember tidak cair.

 

“Jumlahnya tidak banyak karena tahun ini hanya beberapa sekolah saja yang menerapkan kurikulum 2013,” kata Dedi saat ditemui Harian Jogja.com, Senin (16/9/2013).

 

Guru yang tidak mendapat tunjangan di antaranya dari guru bahasa Inggris, guru matematika dan guru keterampilan. Bila sebelum penerapan kurikulum 2013 sekolah mengalokasi lima hingga enam jam, saat ini berkurang menjadi tiga hingga empat jam. Dampaknya, jumlah jam mengajar sejumlah guru berkurang.

 

Hingga kini, tidak ada guru dari jenjang SMA-SMP yang dimutasi untuk mengajar di SD, meskipun di SD masih kekurangan guru. “Sebab hal itu membutuhkan proses. Selain belum ada kesadaran untuk mengajukan diri, guru juga butuh uji profesi. Kalau lolos uji profesi mengajar di SD, maka dia akan mengajar. Sebaliknya demikian,” katanya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya