SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ujian Akhir Nasional menjadi hal penting yang mesti dijalani murid-murid Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Saptosari. Demi memaksimalkan peluang untuk lulus SMP, anak-anak yang sudah selesai menggarap ujian diminta masuk lagi ke ruang ujian. Berikut kisah yang dihimpun wartawan Harian Jogja, David Kurniawan.

Jam telah menunjukkan pukul 09.20 WIB, Senin (5/5/2014). Waktu ujian tinggal menyisakan 10 menit. Sebagian besar murid SMPN 1 Saptosari sudah keluar dari ruang ujian. Tiba-tiba, terdengar pengumuman lewat pengeras suara sekolah.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Isi pengumuman itu, para siswa yang telah meninggalkan kelas, diminta kembali untuk menggunakan waktu yang masih ada untuk meneliti hasil pekerjaan masing-masing. Kontan, pengumuman ini ditanggapi beragam para siswa.

Ada yang menggerutu karena meninggalkan lokasi ujian sudah mendapatkan izin dari pengawas. “Lho kok ini disuruh masuk lagi padahal oleh pengawas sudah diperbolehkan keluar,” celetuk seorang siswa setelah mendengar pengumuman itu, kemarin.

Dengan berat hati, para siswa menuruti pengumuman tersebut. Sayangnya, tak berselang lama bel tanda waktu ujian selesai berbunyi. Akibatnya, siswa-siswi lantas berhamburan pulang. Tak lupa mereka menyalami guru-guru yang berpapasan dengan mereka saat meninggalkan lokasi ujian.

Wakil Kepala SMPN 1 Saptosari Murni Widyastuti menegaskan pengumuman itu diberikan supaya siswa tidak meninggalkan lokasi ujian sebelum waktunya habis. Harapannya, siswa bisa menggunakan waktu yang tersisa untuk meneliti hasil pekerjaan.

“Terpaksa kami umumkan agar siswa kembali meneliti hasil pengerjaannya. Masih ada waktu untuk itu,” katanya kepada Harian Jogja.

Murni menilai ketelitian harus dimiliki tiap siswa meski sudah selesai menggarap ujian. Selain memberikan kebiasaan baik kepada siswa, diharapkan hasil yang dicapai bisa lebih maksimal lagi.

Seorang siswa, Sapungki, mengaku sudah mempersiapkan ujian sejak jauh-jauh hari untuk mendapat hasil maksimal. Selain mendapatkan jam tambahan belajar dari sekolah, atas inisiatif sendiri juga menambah porsi belajar.

“Bangun sekitar jam setengah lima pagi, saya langsung membuka buku pelajaran sebelum menjalankan aktivitas lain,” ungkap seusai ujian.

Hal senada diutarakan siswa Anita Rahayu. Diakui dia, akhir-akhir ini intensitas belajarnya terus meningkat. Kalau di hari biasa sehari hanya 1-2 jam digunakan untuk belajar, maka saat ini hampir tiap kesempatan digunakan untuk belajar.

“Semoga mendapatkan nilai yang maksimal dan sesuai dengan apa yang saya harapkan,” kata Anita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya