SOLOPOS.COM - Potret rumah warga yang terdampak tol Jogja-Solo seksi 2 paket 2.2B Trihanggo-Junction Sleman di kawasan Tirtoadi pada Rabu (2/8/2023). - Harian Jogja // Catur Dwi Janati

Solopos.com, SLEMAN — Sejumlah warga di Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang belum menerima ganti rugi proyek lahan tol Jogja-Solo memilih bertahan. Sedangkan sebagian warga yang sudah menerima uang ganti rugi telah membongkar rumah mereka.

Proses pembongkaran rumah sudah dilakukan warga sejak sebulan lalu. Sebagian besar pembongkaran dilakukan para warga yang telah mendapatkan uang ganti rugi tol Jogja-Solo. Sementara itu, para warga yang belum menerima ganti rugi pengadaan lahan tol masih memilih untuk bertahan di rumah mereka.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Carik Tirtoadi, Muh. Ridwan, menuturkan setidaknya ada tujuh padukuhan di Kalurahan Tirtoadi yang terdampak proyek pembangunan tol Jogja-Solo. Tujuh kalurahan tersebut meliputi Sanggrahan, Janturan, Kaweden, Ketingan, Gombang, Rajek Lor dan Sendari.

Ridwan mencatat ada sekitar 500 bidang tanah warga dari tujuh padukuhan di Tirtoadi yang masuk dalam peta pembangunan tol Jogja-Solo.

“500-an bidang ada, [meliputi] Sanggrahan, Janturan, Kaweden, Ketingan, Gombang, Rajek Lor, Sendari,” terangnya pada Rabu (2/8/2023).

Sebagian rumah warga yang dilintasi jalur tol Jogja-Solo bagian Junction Sleman di area tersebut mulai dibongkar. Pembongkaran dilakukan mandiri oleh warga. Namun ada juga warga yang memilih menjual sisa bangunannya kepada penyedia jasa untuk dibongkar dan dijadikan tanah uruk.

Menurut pantauan Ridwan, pembongkaran mulai dilaksanakan warga sejak sebulan yang lalu.

“Satu bulanan apa ya, iya [sejak Juli],” tegasnya.

Namun Ridwan tidak tahu pasti batas akhir waktu pembongkaran yang diterapkan kepada warga. Sepengetahuan dia, batas waktu pembongkaran disampaikan langsung kepada masing-masing pemilik tanah.

“Itu kan langsung sama pemilik yang digusur,” jelasnya.

Kendati demikian tidak semua area terdampak tol di Tirtoadi berbentuk pemukiman yang harus melakukan pembongkaran rumah. Beberapa lahan terdampak hanya berupa pekarangan dan sawah sehingga tidak ada aktivitas pembongkaran.

“Pemukiman itu kan ada di Kaweden, Janturan, Sanggahan sama Rajek Lor. Iya [sisanya pekarangan dan sawah],” ujarnya.

Dalam hal lokasi pindah, warga yang tergusur pembangunan tol memilih pindah dengan lokasi tujuan yang beragam. Ada yang masih di dalam Tirtoadi, ada juga yang keluar wilayah.

“Tergantung dapatnya. Yang masih punya sawah, bangun di sawah, ada yang kaya gitu juga,” terangnya.

Di sisi lain Ridwan menyebut bila sebagian warga telah menerima pembayaran uang ganti rugi tol. Hanya beberapa warga yang belum menerima uang ganti rugi.

“Semua sudah dibayar kecuali yang belum terbayar,” terang Ridwan.

Sebelumnya Project Director PT. Adhi Karya, Oka Chandra Sukmana yang menangani pengerjaan tol pada seksi 2 paket 2.2B mengungkapkan ada sebagian tanah di seksi tersebut yang belum dibebaskan. Padahal pembangunan pada seksi ini sudah mulai dilakukan.

“Tanah itu sebagian sudah dibebaskan. Masih ada sisa yang belum dibebaskan,” tuturnya.

Fakta belum semua lahan dibebaskan, membuat kontraktor hanya melaksanakan pembangunan di lahan yang sudah dibebaskan saja. “Kita hanya mengerjakan yang sudah dibebaskan. Yang belum dibebaskan belum kita kerjakan,” ungkapnya.

Bila menilik data monitoring progres konstruksi jalan tol Non Trans Jawa pada dalam bpjt.go.id, progres tanah bebas di ruas tol seksi 2 paket 2.2B hingga Juli 2023 baru sebesar 49,4%. Padahal tol Jogja-Solo seksi ini nantinya akan membentang dari Tirtoadi hingga Trihanggo sepanjang 3,25 kilometer.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Belum Terima Ganti Rugi, Sebagian Warga Terdampak Tol Jogja-Solo di Tirtoadi Bertahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya