Jogja
Senin, 2 Januari 2017 - 05:19 WIB

UANG PALSU BANTUL : Ibu Rumah Tangga Edarkan Upal, Termasuk Pengedarkah?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang palsu (JIBI/Solopos/Dok.)

Uang palsu Bantul ditemukan di pasar tradisional

Harianjogja.com, BANTUL — Seorang ibu rumah tangga ditangkap petugas keamanan Pasar Imogiri setelah kedapatan melakukan transaksi pembelian dengan uang palsu. Dari tangannya diamankan lima lembar uang palsu pecahan Rp100.000 yang diduga hendak diedarkan.

Advertisement

Baca Juga : UANG PALSU BANTUL : Gunakan Upal, Ibu Rumah Tangga Belanja di Pasar Imogiri

Anna Kristiana warga asal Desa Salatiga, Kecamatan Sidareja, Kota Salatiga, Jawa Tengah diinterogasi petugas kemanan Pasar Imogiri pada Sabtu (30/12/2016) siang. Hal itu lantaran Anna ketahuan oleh pedagang pasar, telah membeli sembako dengan menggunakan uang palsu.

Saat diinterogasi oleh petugas keamanan pasar. Anna berkelit tidak mengetahui jika uang yang dia bawa tersebut merupakan uang palsu. Namun setelah diinterogasi lebih lanjut, akhirnya dia mengaku bahwa uang tersebut palsu. Dia mengakui telah membelanjakanya di Pasar Imogiri sebanyak Rp700.000.

Advertisement

Terpisah Kapolsek Imogiri, Kompol Riyono menyatakan pihaknya kini telah menahan Pelaku di Polsek Imogiri. Dia pun juga membenarkan bahwa sejumlah uang yang dibawa oleh pelaku merupakan uang palsu.

“Ada lima lembar uang palsu pecahan Rp100.000 yang kami amankan dari tangan pelaku,” ujarnya, Minggu (1/1/2017)

Selain itu, barang bukti lain berupa gula pasir sebanyak 2 kg, paha dan kepala ayam kurang lebih 2 kg, hati sapi 1/2 kg, uang tunai asli Rp337.000 ikut diamankan. Sejumlah barang bukti tersebut merupakan hasil transaksi pelaku di Pasar Imogiri dengan menggunakan uang palsu.

Advertisement

Sementara itu, kata Riyono pelaku yang merupakan ibu rumah tangga itu mengaku hanya mengedarkan sedikitnya Rp1 juta uang palsu pecahan Rp100.000. Dan menurut pengakuannya baru diedarkan di Imogiri dan Salatiga.

“Dia [Anna] asal Salatiga, ke Imogiri ya niatnya cuma mengedarkan uang palsu karena di sini [Imogiri] dia juga tidak ada keluarga,” kata Riyono.

Tambahnya lagi pelaku yang sampai saat ini masih dimintai keterangan itu mengakui mendapatkan uang palsu tersebut dari sesorang bernama Heni asal Salatiga.

“Belum tahu apakah pelaku termasuk jaringan pengedar uang palsu. Kami masih melakukan penyelidikan,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif