SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KULONPROGO—Budidaya udang di wilayah pantai Pasir Mendit dan Pasir Kadilangu di Desa Jangkaran, Temon, terus dikembangkan. Pemkab Kulonprogo berniat memadukannya dengan pengembangan wisata kuliner.

Warga di Dusun Pasir Mendit dan Pasir Kadilangu di sisi barat Sungai Bogowonto itu sudah merintis budidaya udang sejak 13 tahun lalu dengan jenis udang windu. Namun usaha ini sempat kolaps karena serangan penyakit white spot.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Sejak tiga tahun lalu, warga beralih membudidayakan jenis udang vaname yang lebih tahan penyakit dan lebih menguntungkan. Usaha ini pun bergeliat bahkan berkembang dengan baik dan menembus pasar ekspor.

“Sekarang ada 40-an tambak [kolam] milik warga, dan masih terus bertambah. Warga sudah memulai sejak 13 tahun lalu tapi dulu belum secerah ini, dan dulu masih menggunakan teknologi sederhana,” ungkap Jumari salah satu pembudidaya udang, di sela-sela panen di Dusun Pasir Kadilangu yang dihadiri Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, Jumat (1/6).

Menurut ketua kelompok Wuluh Vaname, Septian Wiyanto, usaha budidaya udang vaname mempunyai potensi yang cukup bagus dan menguntungkan. Ia mencontohkan, untuk kolam berukuran 1.300 meter persegi dalam satu masa pembesaran dan memakan waktu 70-80 hari, diperlukan modal sekitar Rp40 juta, dengan hasil panen sekitar Rp 60-70 juta.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya