Jogja
Selasa, 22 Desember 2015 - 07:40 WIB

UJIAN AKHIR NASIONAL : DIY Siap Integritas Jadi Penilaian UN

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) yang menggunakan integritas sebagai salah satu penilaian Ujian Nasional (UN) mulai tahun ini.

 

Advertisement

 

 

Foto Ilustrasi UN
JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA – Integritas merupakan salah satu hal yang wajib diperhitungkan dalam penyelenggaraan Ujian Nasional 2016. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) yang menggunakan integritas sebagai salah satu penilaian Ujian Nasional (UN) mulai tahun ini

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Baskara Aji menyambut baik kebijakan ini. Sebab integritas dinilai penting bagi pengembangan kualitas dunia pendidikan di satu negara.

“Kebijakan menteri ini sangat bagus dan kami menyabut gembira jika UN dilaksanakan dengan integritas. Sebab dengan integritas membuat seluruh siswa lebih percaya diri,” kata Baskara, Senin (21/12/2015).

Advertisement

Menurut Baskara, tingkat kejujuran siswa ataupun sekolah selama pelaksanaan ujian akan menjadi kunci keberhasilan pendidikan di Indonesia. Tanpa penilaian integritas, dikhawatirkan tingginya nilai UN bisa jadi tidak dibarengi dengan tingkat kejujuran sekolah atau daerah.

“Banyaknya kasus kecurangan UN yang ditemukan di berbagai daerah jadi alasan kuat integritas harus digunakan untuk mengukur keberhasilan UN. Bukan hanya itu, iming-iming kunci jawaban soal UN bisa menjadi tujuan utama siswa. Makanya untuk menangkal ini dibutuhkan integritas sebagai salah satu tolok ukur penilaian,” kata Baskara.

Selama ini DIY berusaha terus menjujung tinggi adanya integritas dalam UN. Meskipun tidak selalu mendapatkan nilai terbaik dalam UN di tingkat nasional, integritas DIY selalu selalu jadi yang terbaik.

“Saya ingin mengajarkan pada anak-anak untuk mengedepankan kejujuran, termasuk dalam UN. Ini sebagai bentuk nyata pendidikan karakter pada generasi muda. Contohnya yang dilakukan siswa SMAN 3 Jogja dulu berani melaporkan dugaan kunci jawaban,” jelas Baskara.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif