Jogja
Senin, 10 April 2017 - 19:20 WIB

UJIAN NASIONAL 2017 : Istimewa, Pelaku Klitih Ini Kerjakan Ujian di Lapas

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang tahanan anak, yang juga siswa SMA swasta di Jogja berinsial Pal,17, mengikuti ujian nasional di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B, Wonosari. Senin (10/4/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Ujian Nasional 2017 diikuti pelajar termasuk pelaku klithih yang dibui

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Setelah diganjar empat tahun penjara lantaran kasus kekerasan hingga mengakibatkan meninggal dunia atau klitih. Seorang siswa SMA swasta di Jogja berinsial Pal,17, harus menjalani ujian nasional di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B, Wonosari.

Advertisement

Tidak seperti anak-anak lainnya yang berada di dalam Lapas. Di hari pertama ujian nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia, Senin (10/4/2017), Pal mengenakan seragam sekolah lengkap, namun tanpa alas kaki. Dia duduk serius mengamati soal ujian, dengan memegang kertas dan pensil.

Pal merupakah satu-satunya tahanan yang menjalani ujian nasional di dalam Lapas. Namun tidak seperti siswa lainnya yang telah mengerjakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), dia mengerjakan soal menual dengan menggunakan kertas dan pensil.

Kendati demikian, soal yang dikerjakannya sama persis dengan mereka yang mengikuti UNBK. Pasalnya dia mendapatkan cetakan soal dari UNBK. “Siswa yang di sekolah menyelesaikan dulu baru dicetak setelah mendapatkan persetujuan dari pusat,” Kata guru pendamping Agus Haryadi, Senin (10/4/2017).

Advertisement

Soal untuk Pal baru dicetak sekitar pukul 08.22 WIB, kemudian dikirim dari Jogja ke Wonosari. Sehingga ujian baru dimulai sekitar pukul 10.20 WIB, hal itu lantaran perjalanan dari Jogja hingga Wonosari membutuhkan waktu satu jam.

Agus menambahkan, atas dasar persetujuan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, pihak sekolah kemudian memfasilitasi Pal untuk mengikuti ujian tersebut. Selain itu, beberapa minggu sebelum ujian berlangsung, sekolah juga memberikan modul soal latihan ujian bagi Pal.

“Soal latihan kami kirim ke sini [Lapas], kemudian dari Lapas ada guru yang membimbing,” ungkapnya.

Advertisement

Kepala Sub Seksi Pendidikan dan Bimkesmas Anak LPKA, Lapas Kelas II B, Wonosari Setiyawan Nugroho Endiyanto mengatakan, dari 20 anak hanya satu yang mengikuti ujian nasional. Sementara anak lain masih mengikuti pendidikan kejar paket C.

Satu-satunya tahanan anak yang mengikuti ujian nasional yakni Pal, yang merupakan tahanan kasus pengeroyokan yang menyebabkan kematian. Dia diperkenankan mengikuti ujian lantaran saat menjadi tahanan pada awal 2017 lalu, Pal sudah hampir menyelesaikan pendidikannya dan tinggal mengikuti ujian nasional.

Untuk itu, pihaknya memberikan fasilitas dalam melaksanakan ujian. Sementara untuk teknisnya diserahkan kepada pihak sekolah dan Disdikpora. Termasuk sekolah dan Disdikpora  memberikan persiapan khusus dengan melakukan bimbingan belajar setiap Senin dan kamis.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif