Jogja
Senin, 10 April 2017 - 17:55 WIB

Ujian Nasional 2017 Jadi Ujian Integritas Pelaku Pendidikan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji saat memantau permasalahan UNBK tingkat SMK lewat monitor di ruang kerja tim Help Desk, Senin (10/4/2017). (Arif Wahyudi/JIBI/Harian Jogja)

Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA/MA dimulai pada Senin (10/4/2017)

 
Harianjogja.com, BANTUL–Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA/MA dimulai pada Senin (10/4/2017). Pada hari pertama ini, Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih meninjau SMAN 1 Imogiri, SMA 2 Banguntapan, dan SMA Muhammadiyah Piyungan.

Advertisement

Dalam tinjauannya ke SMAN Imogiri, Halim menyatakan harapannya agar kelancaran penyelenggaraan UNBK dari sisi teknis mendorong prestasi para siswa.

“Beberapa hari ini kami memantau UNBK dari segi teknis, teknologi, server genset juga siap, semua lancar,” kata dia kepada Harianjogja.com, Senin (10/4/2017).

Halim juga mengatakan UNBK adalah ujian integritas bagi para guru maupun murid. Melalui UNBK dapat terlihat prestasi nyata para siswa. Sehingga menurutnya selain kelancaran penyelenggaraan, yang terpenting adalah kejujuran.

Advertisement

Terkait beberapa sekolah yang belum dapat menyelenggarakan UNBK mandiri, Halim menyatakan meskipun kewenangan SMK dan SMA/MA sudah diambil alih oleh pemerintah provinsi, Pemkab berkomitmen untuk tetap memenuhi kebutuhan sekolah.

Menurutnya, setiap tahun anggaran pendidikan selalu naik khususnya untuk pengadaan sarana dan prasarana. “Kami tidak lihat wilayah kewenangannya tapi objeknya kan masyarakat wilayah Bantul, jadi kami akan usahakan support,” kata dia.

Sedangkan Kepala Sekolah SMAN 1 Imogiri mengatakan pelaksanaan UNBK ini tidak mengalami kendala yang berarti. SMAN 1 Imogiri dengan jumlah siswa 189 orang dapat menyelenggarakan UNBK mandiri.

Advertisement

Ada 66 unit komputer yang digunakan dan dibagi menjadi ruangan. SMAN 1 Imogiri juga menyediakan lima unit komputer cadangan, satu server cadangan, dan genset.

Seluruh siswa juga sudah familier dengan sistem komputerisasi karena SMAN 1 Imogiri merupakan sekolah untuk uji kompetensi komputer tingkat nasional. “Anak-anak dari kelas 1 SMA sudah terbiasa menghadapi komputer. Dalam setahun ada dua kali uji komputer, Desember dan Juni,” kata dia.

Hal tersebut menjadi penting karena menurut Kepala Balai Pendidikan Menengah Bantul Disdikpora DIY, Suhirman, banyak siswa yang masih belum percaya diri menghadapi sistem komputerisasi untuk ujian nasional kali ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif