SOLOPOS.COM - Siswa SMKN 1 Pundong jurusan Teknik Audio Video (TAV) dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) mengikuti UNBK susulan, Rabu (19/4/2017). (Rheisnayu Cyntara/JIBI/Harian Jogja)

Ujian Nasional 2017 enghadapi berbagai kendala sehingga sejumlah siswa harus melakukan ujian susulan

Harianjogja.com, BANTUL--127 siswa SMKN 1 Pudong mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) susulan pada Rabu (19/4/2017) yang terdiri dari 60 siswa jurusan Teknik Audio Video (TAV) dan 67 siswa jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Jumlah siswa ini merupakan yang terbesar di wilayah Kabupaten Bantul.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Kepala Sekolah SMKN 1 Pundong, Elly Karyani Sulistyawati mengatakan permasalahan yang dihadapi para siswa UNBK susulan berbeda. Siswa jurusan TAV tidak dapat mengakses sebagian besar soal UNBK, dari 40 soal hanya muncul sekitar 10 soal saja. Sedangkan siswa jurusan TKJ mendapati soal yang dikerjakan merupakan soal kurikulum 2013, padahal SMKN 1 menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

“Saat itu siswa memang kemrungsung [panik], namun kami berusaha menenangkan dan memotivasi agar siswa dapat mengambil hikmah. Mereka diberikan waktu lebih banyak untuk belajar,” kata dia.

Elly menyatakan pihak sekolah memaklumi kendala dalam UNBK untuk mata pelajaran kejuruan kali ini. Menurutnya ada 177 mata pelajaran kejuruan di seluruh Indonesia yang harus disiapkan dua jenis soal yaitu soal kurikulum 2013 dan KTSP.

“Ada juga paket soalnya, kan berbeda-beda. Jadi kami pihak sekolah maklum jika ada kesalahan-kesalahan seperti itu karena yang diurusi banyak,” ujar dia.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Heru Sunarto mengatakan saat pelaksanaan UNBK memang tidak ada gangguan secara teknis. Listrik, unit komputer, maupun sinyal internet semua lancar. Kesalahan kurikulum pada soal jurusan TKJ baru diketahui saat UNBK berlangsung, sehingga ujian tetap dilaksanakan.

Selepas ujian, banyak siswa yang mengeluh karena tidak dapat mengerjakan soal dan khawatir mendapat nilai buruk. “Padahal siswa jurusan TKJ banyak yang ingin lanjut ke perguruan tinggi,” ia menjelaskan.

Pihak sekolah langsung mengajukan permohonan UNBK susulan ke Puspendik pusat di Jakarta. Berdasarkan peraturan, soal yang tidak muncul lebih dari 10 dan soal yang tidak sesuai dengan kurikulum boleh mengajukan permohonan ujian susulan. “Alhamdulillah, pusat mengijinkan ujian susulan,” ujar dia.

Salah satu siswa jurusan TKJ, Humanti mengatakan sempat panik ketika mengetahui soal yang diujikan merupakan kurikulum 2013 yang hanya dipelajari selama setengah semester saja. Seusai pelaksanaan UNBK pihak sekolah mengabarkan kemungkinan ujian susulan diadakan namun kepastiannya baru diberitahu pada Minggu (16/4/2017).

“Setelah ujian kemarin [UNBK] fokusnya sudah bukan belajar lagi, saya malah sudah mencari kerja,” kata dia.

Menurut data Balai Pendidikan Menengan Disdikpora Bantul, total jumlah siswa SMK yang terdaftar di data UNBK susulan ada 492 orang, namun empat diantaranya tidak mengikuti ujian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya