SOLOPOS.COM - Teknisi komputer SMAN 1 Sleman, Ardian Purwonugroho, mengecek komputer yang akan digunakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ajaran 2015-2016 ini, Senin (2/11/2015). (Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati)

Ujian Nasional 2017 di Bantul diwarnai siswa yang tidak dapat mengakses soal

Harianjogja.com, BANTUL–Empat jurusan tak dapat mengakses soal di hari terakhir pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMK dengan mata pelajaran teori kejuruan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Keempat jurusan tersebut adalah Teknik Audio Video (TAV), Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Desain Komunikasi Visual (DKV), dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Akibatnya, seluruh SMK yang memiliki jurusan ini terpaksa mengikuti UNBK susulan pada 19 April mendatang.

Kepala Balai Pendidikan Menengah Bantul Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY, Suhirman mengatakan kendala tersebut tidak hanya dialami SMK di wilayah Kabupaten Bantul namun di seluruh Indonesia. Atas kendala ini Kementerian Pendidikan melayangkan permohonan maaf.

“Kendala lainnya, ada satu kelas yang berisi satu jurusan yang sama tapi sebagian bisa mengakses sebagian tidak,” ujar dia saat dihubungi lewat telepon pada Kamis (6/4/2017).

Menurut Suhirman, total soal yang harus dikerjakan ada 40 soal. Jika soal yang tidak bisa diakses kurang dari 10, maka dianggap bonus. Namun jika soal yang tidak dapat diakses lebih dari 10 maka peserta terpaksa harus mengikuti UNBK susulan. Kebijakan tersebut sudah sesuai dengan peraturan dalam pelaksanaan UNBK.

Aturan tersebut diantaranya jika tidak ada naskah soal yang muncul maka pelaksanaan ujian dihentikan, daftar hadir tetap diisi, seluruh kendala ditulis di berita acara pelaksanaan, peserta dimasukkan dalam peserta susulan, melalui menu Susulan – Peserta Susulan Tambahan.

Selain itu, apabila peserta mendapat naskah yang tidak sesuai dengan kompetensinya, akan diberlakukan ketentuan yang sama.

Kendala tersebut juga dialami oleh salah satu peserta ujian paper-based. Siswa SMK Binawiyata Srandakan jurusan Tata Niaga, Agus Mustaqim yang melaksanakan ujian di Rumah Tahanan (Rutan) II Bantul harus mengikuti ujian susulan pada 19 April.

Ia merupakan tahanan pengadilan atas kasus Undang Undang Darurat yang tetap melaksanakan ujian meskipun berada di dalam rutan.

Menurut Kepala Sekolah SMK Binawiyata Srandakan, Agus Suryono, saat soal tidak dapat diakses pada pukul 07.30 pihak sekolah langsung datang ke rutan untuk menginformasikan penundaan ujian.

“Kami tentu memberikan hak siswa yaitu mendapatkan pendidikan, termasuk ujian nasional ini. Itu sudah diatur dalam HAM dan kami akan urus ujian susulannya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya