SOLOPOS.COM - Ilustrasi ujian. (istimewa)

Ujian ilustrasi

BANTUL—Sebanyak 48 siswa SMP/MTs di Bantul tidak mengikuti ujian akhir nasional (UAN) hari pertama, Senin (23/4). Satu di antaranya karena meninggal dunia jauh hari sebelum UAN digelar.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Adapun sisanya yang sebagian besar anak anggota TNI dan Polri mengikuti orangtua masing-masing yang kebetulan dipindahtugaskan ke luar Kabupaten Bantul.

Satu peserta UN dari SMP Jetis 3, Ken Prahara Dewi Retno Pracoyo Putri, 15, terpaksa mengikuti ujian di RSUP Dr Sardjito, Jogja karena sedang menjalani perawatan medis.

“Mereka (47 siswa yang tidak mengikuti UAN di Bantul) sudah memiliki NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan). Jadi tetap bisa ikut UN di sekolah lain,” kata Kepala Dinas Pendidikan Dasar (Disdikdas) Bantul, Sahari, Senin (23/4).

Hanya saja, lanjut Sahari, siswa tersebut harus mendaftar ke provinsi penyelenggara UAN di tempat tinggal mereka yang baru. Kalau tidak, bisa jadi 47 siswa itu tidak lulus dan harus mengikuti UAN tahun depan atau ujian kejar paket.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya