Jogja
Senin, 7 Maret 2016 - 08:20 WIB

UJIAN NASIONAL : Integritas UN Bantul Rendah, Ini Dampaknya

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ujian Nasional (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Ujian nasional di Bantul untuk masalah kejujuran dibawah rata-rata provinsi

Harianjogja.com, BANTUL– Indeks integritas penyelanggaran Ujian Nasional (UN) di Bantul lebih rendah dari rata-rata DIY. Rendahnya integritas di bidang pendidikan berpotensi memupuk perilaku korupsi.

Advertisement

Penggiat Forum Peduli Pendidikan Bantul Zahrowi menilai wajar, tingkat integritas pendidikan di Bantul rendah dibanding rata-rata daerah lain di DIY. Ia menyebut banyak kasus yang mengindikasikan integritas sektor pendidikan di daerah ini bermasalah. Misalnya kasus pemalsuan data oleh honorer kategori II demi lolos menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) beberapa tahun lalu.

“Itu contoh di bidang pendidikan juga meski tidak khusus soal UN, tapi itu mengindikasikan. Kalau gurunya saja tidak jujur bagaimana muridnya. Saya yakin UN juga kondisinya tidak berbeda jauh,” tegas dia akhir pekan lalu.

Contoh lainnya kata dia pernah ditemukan di suatu sekolah di Bantul. Lulusan SD diklaim memiliki nilai tinggi dan peringkat pertama. Namun karena nilai yang diberikan bukan berdasarkan kondisi sebenarnya alias tidak jujur, maka murid tersebut prestasinya anjlok saat duduk di SMP. “Tapi ada juga SD yang jujur. Meski nilai muridnya rendah tetap diakui. Tapi murid tersebut saat SMP prestasinya justru naik,” lanjutnya.

Advertisement

Selain beberapa contoh di atas, menurut Zahrowi masih banyak temuan terkait rendahnya integritas di bidang pendidikan. Ia berharap semua pihak baik sekolah maupun Dinas Pendidikan lebih mengutamakan integritas atau kejujuran dibanding hasil. “Untuk apa nilai bagus kalau kita menipu diri. Lebih baik apa adanya,” papar dia.

Lebih jauh kata dia, rendahnya integritas sejatinya memupuk perilaku korupsi di kalangan generasi muda. “Kalau guru saja tidak jujur misalnya memalsukan data, bagaimana nasib muridnya. Nanti kalau muridnya besar jadi pejabat atau jadi apa justru korupsi,” imbuh dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif