SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Beragam tegel motif buatan perusahaan tegel motif Panjen di Jalan Lingkar Timur, Kepanjen, Banguntapan, Bantul, DI. Yogyakarta, Kamis (09/04/2015). Tren ubin kembali ke klasik menjadikan industri tegel motif dan marble freehand kini bergairah kembali, beragam motif bunga, dedaunan, batik, bentuk dekoratif, hingga bentuk-bentuk geometris dengan warna yang kaya menjadikan produk tegel retro ini kian digemari. Harga untuk tegel warna polos Rp 78.000 hingga Rp 106.000 per M², sedangkan tegel motif Rp 168.000 hingga Rp225.000 per M².

UKM DIY dari Bantul memproduksi tegel yang klasik tetapi tetap ramai peminat.

Harianjogja.com, BANTUL—Di tengah maraknya penggunaan keramik, tegel klasik masih mendapatkan tempat khusus di hati para pecintanya. Untuk bisa bertahan bersaing, pengusaha tegel klasik ini mengutamakan standar kualitas yang tinggi.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Salah satu pabrik pembuat tegel yang masih eksis adalah Tegel Motif Panjen di Desa Kepanjen, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. Pemilik Tegel Motif Panjen Sigit Indra merasa optimistis usaha yang ditekuninya masih terus memiliki peminat.

Setiap hari, menurut Sigit, untuk tegel polos, pabrik Tegel Motif Panjen mampu menghasilkan 500 tegel. Sementara, untuk tegel motif dalam sehari maksimal hanya bisa menghasilkan 150 tegel. Untuk motif yang lebih rumit, dalam sehari bisa saja dihasilkan 100 tegel.

Karena dikerjakan murni oleh tenaga manusia, proses pengerjaan tegel memakan waktu yang lama. Bahkan, pelanggan bisa masuk daftar tunggu hingga dua bulan. Misal pembeli pesan saat ini, tegel
tersebut bisa siap dua bulan kemudian.

“Kendalanya memang waktu pengerjaan. Tidak bisa cepat karena prosesnya lama. Tapi, rata-rata para
pembeli mau mengerti,” ungkap dia kepada Harianjogja.com di Desa Kepanjen, belum lama ini.

Sigit memanfaatkan media online untuk memasarkan produknya. Selain menerima pesanan sesuai motif yang sudah ada, ia juga melayani pembuatan tegel dengan motif yang diinginkan konsumen. Untuk pesanan di atas 50 meter persegi, tidak akan dikenai biaya tambahan. Jika pesanan dengan motif sendiri kurang dari 50 meter persegi, pelanggan harus menambah biaya untuk membuat cetakan motif yang diingikan.

Omzet Hingga Rp20 Juta
Sigit menjelaskan, peminat tegel klasik mulai tumbuh kembali sejak 2000-an. Peminat tegel meningkat
seiring meningkatnya minat akan rumah klasik jawa seperti joglo dan limasan.

“Setiap bulan, selalu ada pesanan. Omzet per bulan bisa mencapai Rp15 juta hingga Rp20 juta. Peminatnya pun hingga ke luar daerah seperti Jakarta dan Pekanbaru.

Harga yang ditawarkan pun bermacam-macam tergantung dari ukuran, motif, dan kepekatan warna. Untuk tegel polos ukuran 20 x 20 cm harga dipatok mulai dari Rp78.000 hingga Rp106.000 untuk setiap meter persegi (25 keping), untuk tegel motif harganya antara Rp168.000 hingga Rp225.000 per meter persegi, untuk tegel marblon antara Rp110.000 hingga Rp175.000.

Untuk menjaga kepercayaan pelanggan, Sigit menggunakan standar yang tinggi. Para pekerjanya yang notabene orang-orang terlatih pun harus disiplin. Sebelum mencampur warna, sudah ada takaran yang dibuat sehingga warnanya tidak timpang. Saat proses penuangan warna, pekerja pun memanfaatkan tusuk gigi untuk meratakan warna dan memastikan tidak ada gelembung udara.

“Dari 16 motif yang ada, motif padma yang paling digemari. Disebut padma karena bentuknya seperti bunga teratai,” ungkap dia kepada Harianjogja.com ketika ditemui di pabrik Tegel Motif Panjen beberapa waktu lalu.

Ada tiga jenis tegel yang dia tawarkan yakni polos, motif klasik dan modern, serta motif marblon (marble). Untuk motif klasik, modern, dan marble, Sigit menyediakan cetakan pola.

“Kalau motif marblon, semuanya dikerjakan manual. Tapi, semuanya murni dikerjakan oleh manusia. Mesinnya hanya untuk pengepresan,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya