Jogja
Senin, 13 April 2015 - 16:40 WIB

UKM DIY : Tegel Klasik, Menjaga Standar Tinggi Kunci Bertahan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Beragam tegel motif buatan perusahaan tegel motif Panjen di Jalan Lingkar Timur, Kepanjen, Banguntapan, Bantul, DI. Yogyakarta, Kamis (09/04/2015). Tren ubin kembali ke klasik menjadikan industri tegel motif dan marble freehand kini bergairah kembali, beragam motif bunga, dedaunan, batik, bentuk dekoratif, hingga bentuk-bentuk geometris dengan warna yang kaya menjadikan produk tegel retro ini kian digemari. Harga untuk tegel warna polos Rp 78.000 hingga Rp 106.000 per M², sedangkan tegel motif Rp 168.000 hingga Rp225.000 per M².

UKM DIY dari Bantul memproduksi tegel yang klasik tetapi tetap ramai peminat.

Harianjogja.com, BANTUL—Di tengah maraknya penggunaan keramik, tegel klasik masih mendapatkan tempat khusus di hati para pecintanya. Untuk bisa bertahan bersaing, pengusaha tegel klasik ini mengutamakan standar kualitas yang tinggi.

Advertisement

Salah satu pabrik pembuat tegel yang masih eksis adalah Tegel Motif Panjen di Desa Kepanjen, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. Pemilik Tegel Motif Panjen Sigit Indra merasa optimistis usaha yang ditekuninya masih terus memiliki peminat.

Setiap hari, menurut Sigit, untuk tegel polos, pabrik Tegel Motif Panjen mampu menghasilkan 500 tegel. Sementara, untuk tegel motif dalam sehari maksimal hanya bisa menghasilkan 150 tegel. Untuk motif yang lebih rumit, dalam sehari bisa saja dihasilkan 100 tegel.

Advertisement

Setiap hari, menurut Sigit, untuk tegel polos, pabrik Tegel Motif Panjen mampu menghasilkan 500 tegel. Sementara, untuk tegel motif dalam sehari maksimal hanya bisa menghasilkan 150 tegel. Untuk motif yang lebih rumit, dalam sehari bisa saja dihasilkan 100 tegel.

Karena dikerjakan murni oleh tenaga manusia, proses pengerjaan tegel memakan waktu yang lama. Bahkan, pelanggan bisa masuk daftar tunggu hingga dua bulan. Misal pembeli pesan saat ini, tegel
tersebut bisa siap dua bulan kemudian.

“Kendalanya memang waktu pengerjaan. Tidak bisa cepat karena prosesnya lama. Tapi, rata-rata para
pembeli mau mengerti,” ungkap dia kepada Harianjogja.com di Desa Kepanjen, belum lama ini.

Advertisement

Omzet Hingga Rp20 Juta
Sigit menjelaskan, peminat tegel klasik mulai tumbuh kembali sejak 2000-an. Peminat tegel meningkat
seiring meningkatnya minat akan rumah klasik jawa seperti joglo dan limasan.

“Setiap bulan, selalu ada pesanan. Omzet per bulan bisa mencapai Rp15 juta hingga Rp20 juta. Peminatnya pun hingga ke luar daerah seperti Jakarta dan Pekanbaru.

Harga yang ditawarkan pun bermacam-macam tergantung dari ukuran, motif, dan kepekatan warna. Untuk tegel polos ukuran 20 x 20 cm harga dipatok mulai dari Rp78.000 hingga Rp106.000 untuk setiap meter persegi (25 keping), untuk tegel motif harganya antara Rp168.000 hingga Rp225.000 per meter persegi, untuk tegel marblon antara Rp110.000 hingga Rp175.000.

Advertisement

Untuk menjaga kepercayaan pelanggan, Sigit menggunakan standar yang tinggi. Para pekerjanya yang notabene orang-orang terlatih pun harus disiplin. Sebelum mencampur warna, sudah ada takaran yang dibuat sehingga warnanya tidak timpang. Saat proses penuangan warna, pekerja pun memanfaatkan tusuk gigi untuk meratakan warna dan memastikan tidak ada gelembung udara.

“Dari 16 motif yang ada, motif padma yang paling digemari. Disebut padma karena bentuknya seperti bunga teratai,” ungkap dia kepada Harianjogja.com ketika ditemui di pabrik Tegel Motif Panjen beberapa waktu lalu.

Ada tiga jenis tegel yang dia tawarkan yakni polos, motif klasik dan modern, serta motif marblon (marble). Untuk motif klasik, modern, dan marble, Sigit menyediakan cetakan pola.

Advertisement

“Kalau motif marblon, semuanya dikerjakan manual. Tapi, semuanya murni dikerjakan oleh manusia. Mesinnya hanya untuk pengepresan,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif