SOLOPOS.COM - Sutinah (kiri) dan Tukirah (kanan) tengah mengupas ketela untuk dijadikan gaplek, Selasa (12/8/2014). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Sebagian petani di Dusun Gatak, Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari mengeluhkan ukuran ketela pada panen tahun ini.

Salah satu petani Wasidi menuturkan ukuran ketela yang dia tanam tidak sebesar pada panen-panen sebelumnya. Bahkan jumlah ketela dalam setiap pohon juga tidak sebanyak biasanya.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

“Biasanya satu pohon bisa berisi hingga lebih dari 10, tapi kali ini kurang dari 10. Itupun ukurannya kecil-kecil,” ungkap dia ketika ditemui di ladangnya, Selasa (12/8/2014).

Wasidi mengaku tidak mengetahui pasti penyebab menurunnya ukuran dan kuantitas. Sebagai petani, ia menganggap tahun ini sedang tidak beruntung. Wasidi menuturkan biasanya petani sampai tidak kuat mencabut ketela karena isi yang banyak dan besar. Bahkan ada yang sampai menggunakan pengungkit dari kayu.

Petani lainnya Sutinah juga mengeluhkan hal yang sama. Bagi petani, kondisi tersebut sudah termasuk merugi. Petani harus menunggu satu tahun baru bisa memanen. Namun, hasil yang dikeluarkan tidak sesuai harapan.

“Harganya juga tidak menggairahkan. Satu kilogram gaplek baru  dihargai Rp1.500. Itu terlalu rendah,” ujar dia.

Sutinah menambahkan biasanya harga yang ditawarkan pengepul sekitar Rp1.800. Harga itu dinilai lebih baik dan tidak membuat petani merugi. Ia berharap harga dipasarkan lebih menggairahkan lagi.

Petani lain, Tukirah mengungkapkan petani sudah mulai membuat gaplek. Menurut dia, pembuatan gaplek tidak boleh lebih dari Agustus. Alasannya, cuaca di Agustus sangat cocok untuk menjemur ketela sehingga bisa menjadi gaplek.

“Kami ngoyak [mengejar] panas matahari yang seperti sekarang ini. Untuk membuat gaplek dibutuhkan waktu sekitar seminggu jika panasnya stabil seperti sekarang,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya