SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ulang tahun PHRI Sleman dirayakan di Kaliurang

Harianjogja.com, SLEMAN—BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sleman ingin lebih eksis di usia ke-5 yang akan dirayakan pada 29 Oktober 2015 di Tlogo Putri Kaliurang, Sleman mulai pukul 07.00 WIB.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Ketua BPC PHRI Sleman Asteria T Hesty menjelaskan, saat ini BPC PHRI Sleman baru memiliki 110 anggota dari banyaknya hotel dan restoran yang ada di kawasan Sleman. Ia berharap, jumlah keanggotaan terus bertambah untuk memajukan potensi yang ada di Sleman.

“Momen ulang tahun ini juga menjadi momen untuk mengajak yang belum bergabung dengan PHRI untuk bergabung,” ujar dia dalam jumpa pers di RM Pelem Golek, Sleman, Jumat (23/10/2015).

Asteria bertekad untuk membuat BPC PHRI Sleman lebih berfungsi secara optimal. Ia berjanji akan lebih bermanfaat untuk masyarakat. Misalnya saja dengan mengangkat potensi Sleman yang selama ini masih tersembunyi.

Caranya bisa dilakukan dengan menyajikan atau menampilkan potensi itu di hotel maupun restoran para anggota PHRI. Untuk itu, peran anggota lainnya sangat dibutuhkan untuk merealisasikan rencana itu.

Ketua Panitia ulang tahun BPC PHRI Sleman Suwahono mengungkapkan, acara itu akan diisi dengan berbagai kegiatan. Misalnya saja senam aerobic, bersih-bersih vandalisme, pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah, doorprize, workshop, serta hiburan. “Hiburan akan diisi pertunjukan Tari Angguk Kaliurang,” ujar dia.

Koordinator Hubungan Antar Lembaga BPD PHRI DIY Bonny Es menjelaskan, di DIY baru ada dua BPC PHRI yakni di Sleman dan Gunungkidul. Di Kulonprogo dan Bantul masih berstatus paguyuban. Sementara, untuk Jogja bergabung dengan BPD PHRI DIY. “Jogja masih perlu dikampanyekan untuk sadar wisata. Saat ini mulai luntur,” ujar dia.

Ia mengatakan hal tersebut karena masih menemukan aksi tidak bertanggung jawab sejumlah oknum. Misalnya saja aksi vandalisme di objek wisata, pemalakan oleh oknum tukang becak, pedagang, pengusaha lesehan, dan oknum lain. Hal itu dinilai bisa mengurangi poin DIY sebagai destinasi wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya