Jogja
Rabu, 4 Juli 2012 - 10:41 WIB

ULAR RAKSASA: Tak Dilepas Meski Akan Ditukar 3 Ekor Sapi

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ular raksasa hasil tangkapan Guwat (JIBI/Harian Jogja/Dinda Leo Listy)

ular raksasa hasil tangkapan Guwat (JIBI/Harian Jogja/Dinda Leo Listy)

Demi mewujudkan lampu penerangan jalan yang telah lama diidamkan warga di sekitarnya, Guwatno, 55, pemburu ular asal Dusun Gentingsari, Banyakan 1, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, rela tak melepas ular raksasa jenis puspo kajang hasil tangkapannya.

Advertisement

“Kemarin sudah ada orang dari Klaten, Jawa Tengah, yang menawar Rp2,5 juta,” kata ayah empat anak itu, saat ditemui Harian Jogja, Selasa (3/7).

Bahkan, ia menambahkan, ada salah satu kenalannya yang berniat menukar ular sepanjang tujuh meter dengan berat mencapai 70 Kkitu dengan tiga ekor sapi. Meski dua penawaran itu cukup menggiurkan, Guwat, panggilan akrabnya, memutuskan tetap mengkandangkan ular langka itu di depan teras rumahnya. “Kalau saya jual, uangnya pasti untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga,” jelasnya.

Sementara, Guwat dan Sumarno alias Kliwir, 35, keponakan sekaligus partnernya dalam berburu ular, sejak lama memendam cita-cita untuk mewujudkan lampu penerangan di sepanjang dusunnya secara swadaya. “Sudah pernah mengajukan permohonan ke Pemdes Sitimulyo. Sampai sekarang belum ada wujudnya. Mau tidak mau harus swadaya,” terang Guwat.

Advertisement

Maka, selain memasang kotak amal bagi warga yang ingin melihat ular raksasa itu, keduanya juga bersedia mengajarkan cara menangkap dan menjinakkan ular, cukup dengan biaya Rp50.000.

“Kalau kotak amal itu sudah penuh, nanti uangnya untuk pengadaan lampu penerang jalan,” ujar Guwat. Jika mimpi akan terangnya jalan dusun kala malam sudah terwujud, Guwat baru berencana melelang ularnya.

Sementara menunggu dalam jangka waktu yang tidak menentu, Guwat dan Kliwir terus berburu (nyuluh) tiap malam. Bukan hanya ular saja, katak dan tokek juga menjadi target tangkapan mereka. “Sudah ada tengkulak yang membelinya. Hasilnya cukup untuk makan sehari-hari,” imbuh Kliwir.

Advertisement

Seperti diberitakan Harian Jogja sebelumnya, ular sanca raksasa bermotif doreng warna hitam dan cokelat itu diperoleh Guwat dan Kliwir di tempuran Kali Oya, perbatasan Kabupaten Gunungkidul dan Bantul, pada Jumat (22/6) lalu. Ular tersebut adalah hasil tangkapan Guwat yang paling besar selama 20 tahun menekuni profesi sebagai pemburu ular.

Advertisement
Kata Kunci : Guwat Sapi Ular Raksasa
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif