Jogja
Rabu, 14 September 2016 - 12:39 WIB

UMKM Bantul Terancam Tak Dapat Berkembang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - produksi kerajinan di Kasongan Bantul (JIBI/HarianJogja/Gigih M. Hanafi)

UMKM Bantul terancam tidak dapat berkembang

Harianjogja.com, BANTUL–Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terncam tak bisa berkembang. Pemda Bantul untuk sementara waktu menghentikan program pelatihan sentra pengolahan dan sosialisasi perizinan untuk UMKM.

Advertisement

Kepala Bagian Bina Usaha dan Pengawasan Pengendalian Sumber Daya Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bantul, Nanang Dwi Atmoko mengatakan penghentian sejumlah program diakibatkan pemangkasan Dana Alokasi Umum (DAU).

“Sebanyak Rp220 juta dipangkas, sehingga kami tidak dapat melanjutkan program,” katanya, Selasa (13/9/2016).

Kata Nanang Penghentian program pelatihan sentra pengolahan dan perizinan bagi UMKM yang terutama bergerak di bidang berikanan akan menghambat perkembangan.

Advertisement

Dia menilai selama ini perkembangan UMKM masih tergolong kecil. Selama satu tahun tercatat hanya terdapat 18 UMKM baru yang berdiri. Total terdapat 128 UMKM yang tercatat di DKP pada 2016, dari tahun sebelumnya sebanyak 110 UMKM.

Nanang tidak tahu nantinya dengan adanya penghentian program tersebut para UMKM dapat bertahan atau tidak. Dia menjumpai beberapa UMKM telah kolaps.

Menurut pengalamanya pada saat sosialisasi perijinan pada UMKM,  dari 30 peserta UMKM, rata-rata hanya enam UMKM saja yang selanjutnya mengurus izin. Sehingga kata dia bukan tidak mungkin UMKM yang berizin akan semakin berkurang jika program berhenti.

Advertisement

Menurut Nanang, jika sebuah UMKM tidak memiliki izin mereka akan sulit sekali untuk dapat berkembang. Sebabnya setiap UMKM yang ingin memasarkan produknya ke pasar atau ke distributor harus wajib memiliki izin terlebih dahulu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif