Jogja
Senin, 15 April 2013 - 15:28 WIB

UN 2013 : Usai Ujian di DIY, Soal Disimpan Lagi Cegah Kebocoran

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Siswa Membaca Soal Ujian JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha

Foto Ilustrasi Siswa Membaca Soal Ujian
JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha

JOGJA-Soal ujian nasional (UN) tingkat SMA atau sederajat yang telah selesai dikerjakan akan kembali ditarik dan disimpan di masing-masing kelompok kerja (pokja). Hal ini untuk mencegah kebocoran soal di daerah lain.

Advertisement

Langkah itu diambil karena Masih ada 11 provinsi yang belum menyelenggarakan Ujian Nasional 2013 karena soal belum selesai dicetak sehingga belum dapat didistribusikan, kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Baskara Aji di Yogyakarta, Senin.

“Kami mendapat surat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang meminta agar soal UN yang telah selesai diujikan ditarik ke pokja untuk menghindari kebocoran soal,” katanya Senin (15/4).

Soal UN yang akan ditarik dan disimpan kembali ke sekolah adalah soal ujian hari pertama hingga ketiga.

Advertisement

Kebijakan untuk menarik dan menyimpan soal UN yang sudah selesai dikerjakan, lanjut dia, baru dilakukan tahun ini karena pada pelaksanaan sebelumnya soal UN yang telah selesai diujikan hanya disimpan di sekolah.

Pada pelaksanaan UN 2013, jumlah siswa SMA/SMK atau sederajat di DIY yang menjadi peserta UN tercatat sebanyak 46.587 siswa yang terdiri dari 19.899 siswa SMA, 24.666 siswa SMK, 24 siswa SMA Luar Biasa, 1.991 siswa Paket C dan tujuh siswa Paket C Kejuruan.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Jogja, Sujanarko mengatakan berdasarkan pemantaun di sejumlah sekolah, pelaksanaan UN 2013 berjalan lancar.

Advertisement

“Kami menemukan ada satu lembar jawaban yang rusak di SMK 3 Jogja. Namun, sudah langsung diganti dengan lembar jawaban cadangan yang masih baik,” katanya.

Tes pendalaman materi yang dilakukan sebelum ujian nasional sebagai bagian dari persiapan siswa, lanjut Sujanarko, cukup membantu sehingga pada pelaksanaan tahun depan diusulkan untuk ditambah intensitasnya.

“Tentu akan ada dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Jogja,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif