SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/dok)

UN 2015 dinilai lemah dalam pengawasan soal

Harianjogja.com, JOGJA-Titik kelemahan pengawasan ujian nasional (UN) ada di proses percetakan soal.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Hal itu katakan Lembaga pengawas penyelenggara negara, Ombudsman Republik Indonesia (ORI). Lembaga ini menilai pengawasan soal UN masih lemah.

Ketua ORI Pusat Budi Santoso mengatakan keterlibatan oknum percetakan yang menyebabkan kebocoran soal UN juga terjadi tahun lalu di Provinsi Jawa Barat.

“Pengawasan proses percetakan [soal UN] ke depan perlu di perketat lagi,” kata Budi saat dihubungi Harian Jogja dari Jogja, Kamis (16/4/2015).

Pernyataan Budi Santoso ini terkait lembar soal UN yang bocor dalam bentuk soft file dan bisa diunduh di salah satu situs internet. Padahal soal UN merupakan dokumen negara.

Soal UN bisa diakses siswa juga terjadi di wilayah Padang, Sumatra Barat, Bandung, dan DIY.

Kebocoran soal di DIY setelah ada laporan siswa SMA Negeri 3 Jogja, Muhammad Tsaqif Wismadi. Siswa tersebut meyakini bocoran soal UN itu 100% mirip dengan soal yang dia kerjakan saat UN.

Budi Santoso mengatakan, meski UN ‘dinodai’ kebocoran soal, namun ia menilai secara umum penyelenggaraan UN masih baik, ada kemajuan. Ia menyarankan, jika UN sistem paper based test (PBT) ingin dipertahankan perlu ada pengawasan soal yang ketat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya