UN 2015 yang akan digelar mulai Senin mendatang, dipastikan tidak ada pemadaman listrik, namun Sekolah di Sleman tetap menyiapkan genset
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Sleman menjamin tidak ada pemadaman listrik selama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Computer Based Test (CBT) dilaksanakan. Dinas mengaku sudah melakukan koordinasi dengan PLN.
“Kami sudah koordinasi dengan PLN agar selama empat hari tidak ada pemadaman. Ya, kami jamin tidak ada pemadaman,” kata Kepala Disdikpora Sleman, Arif Haryono, Jumat (10/4/2015).
Meski demikian, sekolah yang akan menyelenggarakan CBT tetap menyediakan generator set (genset) untuk mengantisipasi jika listrik drop. Arif mengatakan, saat melakukan try out online beberapa waktu lalu, sekolah telah melakukan simulasi pemadaman listrik selama lima menit.
“Setelah listrik padam ternyata siswa tidak harus mengulang dari awal. Kalau komputer nyala ya yang muncul soal terakhir yang sudah dikerjakan,” katanya.
Tahun ini ada enam SMK di Sleman yang menyelenggarakan UN CBT, masing-masing SMKN 1 Sayegan, SMKN 1 Godean, SMKN 2 Depok, SMKN 1 Kalasan, SMK Muhammadiyah Prambanan dan SMK Penerbangan Adisutjipto.
Arif mengatakan, masing-masing sekolah telah memiliki server yang disinkronkan dengan server Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Naskah soal akan didistribusikan melalui server itu.
Pihaknya juga menjamin, tidak akan ada kebocoran soal. “UN CBT dijamin aman dari para hacker,” katanya menegaskan.
Menurutnya Kemendikbud sudah menjamin keamanannya karena soal baru dapat dibuka oleh petugas server pada hari pelaksanaan. “Saat didistribusikan pun hanya diberi kode nomor bukan mata pelajaran. Dan yang hanya dapat dibuka oleh petugas server saja,” tuturnya.
Seperti UN Paper Based Test (PBT), UN CBT juga akan diawasi oleh pengawas silang dari sekolah lain. Mereka akan bertugas mengawasi jalannya ujian, seperti mengingatkan siswa yang terindikasi menyontek.
Namun untuk hal keluhan teknis, pengawas akan dibantu teknisi khusus dan proktor. “Selain dua pengawas, ada teknisi dan proktor,” katanya.