SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ujian Nasional yang dilaksanakan dengan sistem computer based test atau Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (JIBI/Solopos/Dok.)

UN 2016 di Gunungkidul, ada 4 siswa yang tidak bisa ikut karena sakit

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Bupati Badingah beserta Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul melakukan pantauan ke sejumlah sekolah yang melaksanakan UN. Pemantauan tersebut sebagai agenda pemerintah kabupaten di hari pertama ujian nasional (UN) 2016 di Gunungkidul, Senin (4/3/2016).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dalam pelaksanaan pantauan pertama, Badingah dan jajarannya menuju SMA N 2 Wonosari. Kepala Sekolah SMA N 2 Wonosari, Leladi Budi Mulya menyambut baik kedatangan Bupati Gunungkidul yang mendadak tersebut.

Badingah memberikan imbauan agar nantinya seluruh pengawas dapat melakukan tugas dengan baik dan UN dapat berjalan dengan lancar.

“Kami lakukan pemantauan ternyata tidak ada permasalahan. Mudah-mudahan dapat berjalan lancar dan memberi hasil akhir lulus 100 persen,” ujarnya saat ditemui di lobi SMA N 2 Wonosari.

Ia pun berharap Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Gunungkidul dapat diikuti oleh seluruh SMA/SMK/MA yang tahun ini belum dapat melaksanakan. Menurutnya dengan UNBK, pengawasan terhadap siswa yang mengerjakan soal akan lebih mudah dilakukan karena tidak membutuhkan banyak personil. Selain itu, UN yang dilaksanakan dengan sistem UNBK dapat menghemat biaya yang dikeluarkan.

“Penggunaan lembar jawab dari kertas tentu akan berkurang, sehingga dapat lebih menghemat,” imbuhnya.

Badingah menambahkan hasil ujian nasional tersebut nantinya diharapkan dapat meningkatkan prestasi di Gunungkidul yang sebelumnya mendapatkan peringkat dua di mata pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan pada mata pelajaran IPA dan IPS masih di peringkat nomor lima se-DIY.

Sementara itu, Sekretaris Disdikpora Gunungkidul, Bahron Rasyid yang turut mendampingi pantauan menjelaskan belum ada laporan terkait kendala teknis saat pelaksanaan. Pihaknya terus melakukan pantauan ke seluruh pokja dan sekolah melalui posko yang telah disediakan.

“Masa login pertama no problem, semua peserta sudah bisa mengakses soal di masing-masing komputer,” kata dia.

Namun dalam pelaksanaan ujian nasional hari pertama tersebut ia mengatakan terdapat empat orang siswa yang tidak dapat ikut serta mengerjakan ujian dengan alasan sedang sakit. Sehingga keempat siswa tersebut harus melaksanakan ujian nasional susulan pada 11 April mendatang. Ia berharap agar seluruh peserta dapat tetap tenang dalam melaksanakan ujian Nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya