SOLOPOS.COM - Teknisi komputer SMAN 1 Sleman, Ardian Purwonugroho, mengecek komputer yang akan digunakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ajaran 2015-2016 ini, Senin (2/11/2015). (Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati)

UN 2016 dipersiapkan oleh 3 sekolah di Sleman dengan sistem berbasis komputer

Harianjogja.com, SLEMAN-Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sleman menunjuk tiga SMA untuk melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ajaran ini.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Tiga sekolah tersebut adalah SMAN 1 Kalasan, SMAN 1 Sleman, dan SMAN 1 Godean. Ketiganya ditunjuk karena telah memenuhi persyaratan, salah satunya jumlah komputer.

“Setelah kami lakukan verifikasi sudah memenuhi. Dari sarprasnya, ketersediaan komputer, koneksi internet, UPS dan tentunya kesiapan siswa,” kata Kepala Disdikpora Sleman, Arif Haryono, Senin (2/11/2015).

Pada tahun lalu, UNBK baru dilaksanakan di enam SMK sementara tahun ini bertambah menjadi 20. Sementara untuk jenjang SMA, yang tahun kemarin tidak terdaftar sebagai peserta kini Dinas menunjuk tiga sekolah.

SMAN 1 Sleman sebenarnya sudah dinominasikan untuk melaksanakan UNBK pada tahun kemarin. Namun karena belum ada kesiapan dari siswa maka ditunda. “Kemarin sosialisasinya mepet sehingga siswa tidak siap,” kata Wakasek Bagian Humas SMAN 1 Sleman, Agus Suprapto.

Komputer yang disiapkan berjumlah 60 unit plus cadangannya sepuluh komputer. Komputer ini cukup menjangkau peserta ujian sebanyak 190 siswa karena mekanisme ujiannya dibagi tiga shift.

Menurutnya, dari segi validitas, UNBK lebih menguntungkan karena siswa tidak dapat mencontek. Namun dari sisi penyelenggaraannya, persiapan UNBK maupun manual menggunakan lembar jawab komputer (LJK) tetap sama saja.

Rencananya siswa mulai try out UNBK pada Desember mendatang. Setidaknya pelaksanaan try out baik dari dinas, provinsi maupun kementerian akan dilakukan sebanyak tujuh kali.

Menambahkan, Teknisi TIK dan Multimedia SMAN 1 Sleman, Ardian Purwonugroho, berencana menambah jumlah Uninterruptible Power Supply (UPS) menjadi sepuluh unit. Saat ini baru ada empat yang digunakan untuk mengoperasikan satu lab komputer. Idealnya, kata Ardian, satu USP mengampu lima komputer.

“Berkaca dari Wonosari tahun lalu, saat lampu mati pakainya genset. Tapi begitu nyala ternyata ada hard disk yang terbakar. Maka amannya kita pakai UPS saja,” jelasnya. UPS yang digunakan di SMAN 1 Sleman berkapasitas 12.000 KVA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya