SOLOPOS.COM - Teknisi komputer SMAN 1 Sleman, Ardian Purwonugroho, mengecek komputer yang akan digunakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ajaran 2015-2016 ini, Senin (2/11/2015). (Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati)

UN 2017, kesiapan infrastruktur dipersiapkan sejak awal tahun.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul menganggarkan Rp4,5 miliar untuk pengadaan komputer di 61 SMP Negeri. Disdikpora menargetkan seluruh SMP  Negeri di Gunungkidul mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada tahun ini.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Sekretaris Disdikpora, Gunungkidul, Bahron Rasyid menyatakan menganggarkan dana untuk pengadaan komputer di sejumlah SMP, agar seluruh SMP di Gunungkidul dapat menyelenggarkan UNBK.

“Kami sudah usahakan tahun ini kami akan beli hampir 1.000 komputer,”ujarnya pada wartawan, Rabu (1/2/2017).

Kata dia hampir di seluruh SMP memang sudah memiliki komputer, namun jumlah yang dimiliki masih belum cukup untuk dapat menyelenggarkan UNBK. Pasalnya minimal untuk menggelar UNBK, setiap sekolah menimal harus memiliki 20 unit komputer.

Oleh karena itu Disdikpora akan menganggarkan sedikitnya Rp4,5 miliar untuk membeli komputer yang kemudian disebar di 61 SMP negeri yang ada di Gunungkidul. “Insyallah kami targetkan tahun ini seluruh SMP yang ada di Gunungkidul dapat menyelenggarkan UNBK,” ungkapnya.

Kalau memang komputer masih kurang, pihaknya akan meminta kerja sama dengan SMA atau SMK terdekat untuk memberikan pinjaman komputer. Sehingga UNBK SMP dimungkinkan untuk dilakukan di SMA atau SMK terdekat yang telah melaksanakan UNBK terlebih dahulu.

Kepala Bidang SMP, Disdikpora Kabupaten Gunungkidul, Kusmanto sebelumnya mengakui belum semua SMP memiliki sarana penunjang yang memadai untuk menyelenggarkan UNBK. Selain jumlah komputer belum mencukupi, sejumlah perangkat komputer yang dapat digunakan untuk UNBK juga harus memiliki spesifikasi tertentu.

Selain kekurangan perangkat komputer,  sejumlah sekolah juga masih terkendala dalam mengakses jaringan intenet. Terutama sejumlah SMP yang berada jauh dari kota kecamatan. Sehingga diakuinya menjadi kendala utama dalam menyeleranggarkan UNBK.

Menurut Kusmanto pada 2016 lalu baru terdapat empat SMP yang dapat menyelenggarakan UNBK. Adapun empat sekolah itu adalah SMP N 1 Ponjong, SMP N 1 Wonosari, SMP N 1 Karangmojo, dan SMP N 1 Patuk. Namun pada tahun ini dia meyakini jumlah SMP yang dapat menyelenggarkan UNBK akan bertambah.

Pasalnya pihaknya juga telah mengupayakan sedikitnya 924 unit komputer yang akan dibagikan kepada sejumlah SMP untuk menyelenggarkan UNBK. “Kekurangannya nanti juga bisa disokong peralatan dari SMA/SMK yang juga melaksanakan UNBK. Data sudah ada dan pemetaan sudah ada. Kini tinggal kroscek kemampuan sekolah masing-masing mengenai berapa jumlah komputer yang sudah siap,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya