SOLOPOS.COM - Siswa-siswa SMK Muhammadiyan I Playen tengah mengikuti simulasi UN Online, Senin (23/3/2015).

UN Online harus didukung persyaratan. SMKN 3 Wonosari membeli komputer dan laptop seharga Rp250 juta

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Kepala SMKN 3Wonosari Susiyanti berharap, percobaan UN dengan Computer Based Test (CBT) bisa berjalan lancar. Menurutnya, ujian dengan CBT lebih efisien.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Jumlah pengawas yang diperlukan setiap ruang juga hanya sedikit. Namun, ia mengakui, bagi sekolah yang belum memiliki komputer harus melakukan pengadaan.

“Kami melakukan pengadaan komputer dan laptop dengan biaya Rp250 juta,” ujar dia, Jumat (27/3/2015).

Salah satu syarat agar bisa menyelenggarakan UN dengan CBT, sekolah harus memiliki komputer minimal sepertiga peserta ujian dan 10% komputer cadangan.

Untuk memenuhi syarat tersebut, SMKN 3 Wonosari harus membeli 33 unit laptop, 14 unit komputer, dan 14 server.
“Saat ini, kami memiliki 102 komputer dan laptop serta 10 persen komputer cadangan [10 unit],” imbuh dia.

Susiyanti mengaku, memang sekolah harus mengalokasikan dana yang tidak sedikit untuk UN Online. Namun, komputer tersebut bisa digunakan untuk waktu yang panjang. Selain itu, ia lebih senang dengan CBT karena dinilai  lebih efektif.

“Siswa-siswa juga lebih senang karena bisa menghemat waktu. Mereka sudah tidak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengarsir pilihan jawaban,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya