SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

UNBK di SMP di Jogja, ada sekolah yang kekurangan komputer sehingga harus meminjam laptop siswa

Harianjogja.com, JOGJA-Pengadaan komputer yang dilakukan Pemerintah Kota Jogja untuk menunjang kelancaran Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat sekolah menengah pertama dipastikan terlambat. Karena itu, SMP penyelenggara UNBK pun harus meminjam laptop dari orangtua siswa untuk mencukupi ketersediaan komputer.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja, Edy Hari Suasana mengatakan keterlambatan pengadaan komputer itu sudah diantisipasi dengan memanfaatkan komputer yang dimiliki sekolah penyelenggara UNBK.

“Ditambah komputer atau laptop pinjaman dari orangtua siswa,” kata Edy saat dihubungi Kamis (14/4/2016).

Edy mengatakan ada tiga SMP yang akan menyelenggarakan UNBK pada 9-12 Mei mendatang dengan jumlah peserta 845 siswa. Ketiga sekolah tersebut adalah SMP Negeri 5, SMP Negeri 8, dan SMP Stella Duce 1. Kekurangan komputer terjadi di SMP Negeri 5 dan SMP Negeri 8 masing-masing sekitar 40 unit. Namun saat ini sudah terpenuhi dengan pinjaman laptop dari orangtua siswa.

Semua komputer saat ini, kata Edy sudah diproses screening dan setting program agar bisa digunakan dalam UNBK. Edy menargetkan 2017 mendatang semua SMP negeri yang berjumlah 16 sekolah di Kota Jogja bisa menyelenggarakan UNBK.

Pihaknya telah mengajukan bantuan komputer sebanyak 1.126 melalui Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah (DBGAD) dan disetujui akan dipenuhi selama dua tahun. “Tahun ini sekitar560 komputer, sisanya pada 2017,” ujar Edy.

Namun, pengadaan komputer tahun ini sempat gagal lelang karena pihak penyedia jasa komputer tidak mammpu memenuhi spesifikasi komputer yang diminta.

“Sekarang pemenangnya sudah ada lagi tapi butuh waktu sekitar dua bulan untuk menyediakan komputer,” kata Kepala DBGAD Kota Jogja, Hari Setya Wacana. Ia mengakui pengadaan komputer tersebut tidak bisa mengejar untuk UNBK tahun ini.

Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Bidang Sarana dan Prasarana, Edy Rianto mengakui terpaksa harus meminjam laptop orangtua siswa demi kelancaran penyelenggaraan UNBK. Ia mengatakan hanya memiliki 146 komputer. Sementara siswa peserta UNBK sebanyak 325 siswa. Menurutnya jika UNBK dilakukan tiga sesi sebenarnya bisa tercukupi dengan komputer sekolah.

Pihaknya lebih memilih dua sesi, “Supaya semua siswa fresh dalam menyelesaikan soal-soal UNBK, jadi tidak ada sesi siang,” katanya. Semua laptop pinjaman orangtua siswa, kata dia, sudah diujicoba pada dua hari lalu dan tidak ada masalah.

Demi kelancaran UNBK, sekolah juga sudah menyediakan dua generator set untuk mengantisipasi pemadaman listrik. Namun demikian, Edy Riyanto juga menyatakan sudah mengirim surat permohonan kepada PLN area Jogja agar tidak ada pemadaman listrik selama proses UNBK.

Edy Riyanto berharap UNBK pertama kali di sekolahnya berjalan lancar dan memperoleh predikat terbaik. Karena dalam ujian nasional berbasis kertas, tahun lalu, SMP Negeri 5 terbaik pertama se-Kota Jogja, terbaik kedua se-DIY, dan terbaik ketiga nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya