Jogja
Minggu, 9 April 2017 - 11:22 WIB

UNBK 2017 : Kendala Ujian SMK Jadi Pengalaman SMA

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana pelaksanaan UNBK di SMK Muhammadiyah 2 Playen, Senin (4/4/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

UNBK 2017, puluhan ribu siswa SMA di DIY akan menempuh ujian nasional

Harianjogja.com, JOGJA – Sebanyak 20.454 siswa SMA di wilayah DIY akan memulai pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Senin (10/4/2017). Sejumlah SMA telah mempersiapkan dengan matang segala teknis pelaksanaan ujian. Nampaknya sejumlah kendala yang terjadi saat UNBK SMK, pekan lalu cukup menjadi perhatian khusus bagi panitia ujian di SMA. Persiapan matang pun dilakukan untuk meminimalisasi terjadinya kendala yang bisa menghambat pelaksanaan ujian.

Advertisement

Di SMA Negeri 1 Jogja penyambungan konektivitas dengan server sudah dilakukan beberapa hari jelang pelaksanaan UNBK. Pengecekan kembali konektivitas server dilakukan, Sabtu (8/4/2017) kemarin. Sementara kegiatan doa bersama sudah berlangsung sejak Jumat (7/4) sekaligus hari terakhir masuk bagi siswa kelas X dan XI.

Kepala SMA Negeri 1 Jogja Rudi Prakanto menegaskan, pihaknya secara khusus sudah mengirimkan surat permohonan khusus ke PLN agar tidak ada pemadaman jaringan listrik di sekitar sekolah saat waktu pelaksanaan UN.

Advertisement

Kepala SMA Negeri 1 Jogja Rudi Prakanto menegaskan, pihaknya secara khusus sudah mengirimkan surat permohonan khusus ke PLN agar tidak ada pemadaman jaringan listrik di sekitar sekolah saat waktu pelaksanaan UN.

“Meski Disdikpora DIY sudah melayangkan surat ke PLN, tapi kami juga menguatkannya lewat surat permohonan tidak ada pemadaman listrik. Kecuali jika memang ada kendala yang menyebabkan jaringan listrik putus, itu kami maklumi,” ujarnya kepada Harian Jogja, Sabtu siang.

Pihak sekolah dalam UNBK itu tidak menyediakan genset untuk antisipasi jika terjadi listrik padam. Rudi memiliki alasan tersendiri tidak menyediakan cadangan genset untuk mengantisipasi byar pet jaringan listrik. Formulasi bagi peserta ujian sudah diterapkan jika tiba-tiba terjadi listrik padam. Pihaknya memilih menunggu sampai listrik menyala kembali.

Advertisement

Rudi menjelaskan, ada 258 peserta ujian di sekolahnya. Nantinya mereka akan dibagi menjadi tiga sesi. Dalam satu kelas ada sekitar 30 siswa. Untuk mengantisipasi adanya komputer eror, pihaknya menyediakan komputer cadangan. Di masing-masing ruangan ada lima hingga enam komputer cadangan. Jadi ketika ada peserta yang mengalami gangguan komputer langsung bisa pindah ke komputer cadangan yang telah disediakan. Pada masing-masing ruangan juga sudah standby dua teknisi sehingga sewaktu-waktu ada kendala bisa ditangani secara cepat.

“Kami juga persiapkan server cadangan. Jika server yang sedang digunakan putus, bisa memakai server satunya. Ruangan cadangan juga sudah kami siapkan untuk antisipasi terjadinya server putus. Maka semua peserta ujian langsung kita pindahkan,” tandasnya.

Sementara di SMA Muhammadiyah 2 Jogja justru sengaja menyediakan genset secara mandiri.
Kepala SMA Muhammadiyah 2 Jogja Slamet Purwo menyatakan, adanya genset memiliki tujuan utama sebagai antisipasi listrik mati.

Advertisement

“Tapi yang lebih penting genset ini untuk menjaga rasa percaya diri siswa. Mereka jadi tidak was-was jika listrik mati toh masih ada genset,” paparnya terpisah.

Kesiapan menyambut UNBK juga ditunjukkan SMA Negeri 1 Pakem. Kepala SMA Negeri 1 Pakem Kristya Mintarja mengaku uji coba konektivitas server sudah berjalan mulus. Pihak sekolah juga sudah mempersiapkan cadangan server dan komputer.

“Kita siapkan satu server satu teknisi. Komputer juga ada teknisinya sendiri sehingga kami harapkan ujian berjalan lancar,” paparnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif