SOLOPOS.COM - Suasana pelaksanaan UNBK di SMK Muhammadiyah 2 Playen, Senin (4/4/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

UNBK 2017 di Gunungkidul akan digelar di seluruh sekolah tingkat SMP

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMP dan sederajat mulai tahun ini menggunakan sistem ujian berbasis komputer. Dari 142 sekolah yang menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) baru 61 sekolah yang benar-benar siap menggelar ujian secara mandiri. Adapun 81 sekolah lainnya harus menggelar ujian di tempat lain.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Sekretaris Disdikpora Gunungkidul Bahron Rasyid tidak menampik masih ada puluhan sekolah di tingkat lanjutan pertama yang belum bisa menyengelenggarakan UNBK secara mandiri. Hal ini terjadi karena di sekolah-sekolah itu piranti komputer yang dimiliki belum memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan ujian.

“Syarat menggelar ujian di sekolah sendiri, sekolah harus memiliki komputer sebanyak sepertiga dari jumlah siswa yang mengikuti ujian,” kata Bahron saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (16/3/2017).

Dia menjelaskan, adanya persyaratan tersebut, di Gunungkidul baru ada 61 sekolah yang benar-benar siap melaksanakan UNBK secara mandiri. Sementara itu, 81 sekolah lainnya terpaksa harus menggelar ujian di tempat yang lain. “Total sekolah yang mengikuti UNBK ada 142 sekolah,” katanya.

Menurut Bahron, meski harus mengerjakan di tempat lain, hal itu bukan menjadi soal karena disdikpora sudah melakukan koordinasi dengan sekolah-sekolah tersebut. Adapun solusi untuk pengerjaan UNBK, para siswa di sekolah itu akan mengerjakan ujian di SMA atau SMK yang terdekat.

“Sebagai contoh Siswa SMP Ngeri 2 Gedangsari akan menggerjakan ujian di SMK Negeri 2 Gedangsari yang lokasinya berdekatan,” kata mantan Kepala Bidang Pendidikan Menegah itu.

Ditambahkan Bahron, pihaknya sudah berupaya untuk menambah jumlah komputer guna pelaksanaan UNBK 2017. Hanya saja, pengadaan komputer senilai Rp4,5 miliar belum bisa mencukupi kebutuhan di sekolah yang ada.

“Pengadaan memang harus bertahap karena disesuaikan dengan kemampuan anggaran. Yang jelas masalah tempat ujian sudah selesai. Bagi para siswa yang mengerjakan di luar sekolah sendiri tinggal beradapatasi di tempat ujian yang baru. Saya kira dengan waktu yang masih sekitar dua bulan dapat dimanfaatkan untuk adaptasi,” katanya lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya