SOLOPOS.COM - Sejumlah siswi MTs YAPPI Mulusan Kecamatan Paliyan berlarian menuju bus setelah selesai mengerjakan Ujian Nasional Berbaris Komputer (UNBK) di SMK Wonosari, Kecamatan Wonosari. Kamis (4/5/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Kanwil Kementerian Agama DIY mulai memetakan sejumlah madrasah yang belum memiliki fasilitas lengkap untuk mendukung pelaksanaan UNBK 2018

 
Harianjogja.com, JOGJA – Kanwil Kementerian Agama DIY mulai memetakan sejumlah madrasah yang belum memiliki fasilitas lengkap untuk mendukung pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2018.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kemenag DIY Nadhif menjelaskan, fasilitas komputer di madrasah pada awal 2018 mengalami peningkatan dibandingkan 2017 karena adanya pengadaan di akhir tahun.

Oleh karena itu untuk jenjang Madrasah Aliyah (MA) atau setingkat SMA, sebagian besar sudah mampu melaksanakan UNBK secara mandiri di 2018. Dari 58 MA baik negeri maupun swasta di DIY, hanya ada dua MA yang belum dapat melaksanakan UNBK secara mandiri sehingga harus bergabung di madrasah atau sekolah lain.

“Untuk data riilnya baru akan kami petakan, kira-kira dua madrasah tersebut akan gabung kemana yang terdekat,” terangnya kepada Harianjogja.com, Rabu (10/1/2018).

Pihaknya mendorong kepada madrasah yang masih bergabung di sekolah lain dalam mengikuti UNBK, agar segera menganggarkan sesuai kemampuan masing-masing. Ia menarget, seluruh madrasah di DIY, baik MTs maupun MA dapat melaksanakan UNBK secara mandiri di 2018 mendatang.

Nadhif mengatakan, untuk jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) seluruh DIY totalnya ada 104 MTs, kemudian yang mengikuti UNBK tercatat ada 97 MTs. Sisanya merupakan MTs yang baru berdiri dan belum akan meluluskan siswa di 2018.

Menurutnya, dari 104 MTs tersebut sekitar 80% telah mandiri dalam melaksanakan UNBK, sisanya ada 15% atau sekitar 15 MTs yang belum mandiri sehingga harus bergabung di sekolah atau madrasah lainnya.

“Madrasah yang belum mandiri rata-rata berstatus swasta relatif baru berdiri dan tercatat akan meluluskan siswa pertama kalinya di 2018. Sehingga keterbatasan fasilitas. Kami mendorong agar di 2018 ini madrasah tersebut dapat melakukan pengadaan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya