Jogja
Selasa, 18 April 2017 - 08:22 WIB

UNDERPASS KULUR : Ini Penyebab Genangan Air Mudah Terjadi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana di lokasi Underpass Kulur, di Dusun Pulodadi, Desa Kulur, Kecamatan Temon, paska penemuan sesosok mayat laki-laki, Senin (17/4/2017). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Underpass Kulur yang tergenang licin dilalui.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Underpass yang berada di Dusun Pulodadi, Desa Kulur kembali tergenang dan mengakibatkan nyawa seorang warga Pengasih melayang.

Advertisement

Baca Juga : UNDERPASS KULUR : Genangan Kembali Terjadi, 1 Nyawa Melayang

 

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPU PKP) Kabupaten Kulonprogo, Nurcahyo Budi Wibowo menyebutkan, pihaknya akan mendesak Dinas Pekerjaan Umum Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral DIY segera membenahi infrastruktur underpass tersebut. Cahyo mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi berkali-kali ke pemerintah DIY mengenai persoalan genangan, karena underpass merupakan proyek Pemda DIY.

Advertisement

Berdasar hasil kajian DPU PKP Kulonprogo, di sekitar underpass terdapat mata air yang mengeluarkan air dengan deras. Masalah ini sebenarnya dapat segera diatasi dan hanya membutuhkan waktu sepekan. Namun, ketiadaan kewenangan mengakibatkan proses penanganan jalan di tempat. Apabila terjadi genangan, DPU PKP hanya bisa melakukan penyedotan air menggunakan pompa, dan tidak berani melakukan pembenahan lebih jauh untuk menghentikan munculnya genangan.

“Tapi karena ini sudah ada korban jiwa, maka kami akan segera menyurati Pemerintah Daerah DIY. Agar kejadian ini tidak terulang dan tidak ada lagi korban jiwa,” ungkapnya, Senin (17/4/2017)

Di kesempatan yang sama, ia juga menyesalkan masih adanya warga yang melintas dan beraktivitas di underpass, terlebih ketika muncul genangan. Pihaknya telah memasang rambu larangan melintas, bahkan menutup jalan dengan lembaran-lembaran seng. Namun semua rambu peringatan diabaikan warga.

Advertisement

“Kami memiliki rencana untuk bekerja sama dengan pemerintah desa setempat untuk bisa melakukan pengawasan agar warga tidak beraktivitas di sana,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif