SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Underpass Sleman, pembangunan di dua titik tengah dibahas.

Harianjogja.com, SLEMAN — Rencana pembangunan underpass di dua titik di Sleman meliputi Kentungan dan Gejayan memasuki tahapan pembahasan. Senin (6/3/2017) sore sejumlah pihak terkait di antaranya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, Ditlantas Polda DIY, Dishubkominfo Kabupaten Sleman serta Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional melakukan pembahasan terkait rencanan pembangunan di Kantor DLH Sleman.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Hartoyo, Kasi Amdal Lalin Ditlantas Polda DIY mengatakan, dalam pembahasan tersebut dilakukan pembahasan bersama terkait arus lalu lintas di dua titik yang direncanakan akan dibangun underpass yakni di Kentungan dan Gejayan, Sleman.

Menurutnya, dua titik tersebut diputuskan sebagai lokasi pembangunan underpass dikarenakan pada hari-hari biasa (weekday) merupakan jalur yang cukup padat.

“Kalau ada pembangunan ya kita mendukung tapi untuk pengalihan arus kita lakukan trik manajemen lalu lintas, harus ada survei terlebih dahulu bagaimana pengalihan arus, mana yang harus dilakukan rekayasa lalulintas,” kata dia.

Pada kedua jalur tersebut, khususnya di jalur Gejayan pada sore hari maupun pagi pada saat jam kerja lalu lintas terlampau sangat padat. Ringroad utara yang dilalui keduanya menuju wilayah kota Jogja kini menjadi central kemacetan lalu lintas, terutama saat jam kerja pada pagi hari yakni pukul 06.30 -07.30 15.00- 17.00 WIB.

“Dengan adanya pembangunan ini ditujukan untuk memperlancar arus lalu lintas. Harus ada rekayasa lalu lintas,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Lalu lintas Dishubkominfo Kabupaten Sleman, Sultan Fatoni mengatakan, bahwa pihaknya pun mendukung adanya rencana pembangunan tersebut. Hanya saja, dikatakannya yang harus dipikirkan saat ini yakni terkait proses konstruksi yang nantinya berjalan.

“Ini nanti diperkirakan ada dampak positif maupun negative yang ditimbulkan, sehingga perlu ada pembahasan yang lebih rinci lagi terkait pembangunan ini” kata dia.

Pihaknya pun masih menunggu presentasi lanjutan terkait pengalihan arus yang harus dilakukan terutama saat konstruksi berjalan.

“Kami minta pengalihan arus tidak hanya di sekitar ringroad namun juga di sejumlah jalur mulai dari perbatasan Prambanan. Sehingga sejumlah jalur atau arus kendaraan yang tak perlu masuk ringroad dapat melalui jalur alternatif. Sosialisasi akan sampai kesana,” katanya.

Pembangunan kemungkinan akan dilakukan pada 2018. Sedangkan selama 2017 ini akan dilakukan sosialisasi, kajian, merancang konstruksi akan seperti apa nantinya. Pembahasan masih akan terus berlanjut. Masih ada pembahasan terkait analisis dampak lalulintas yang sedang diproses oleh pusat dalam hal ini kementerian perhubungan.

Anita, perwakilan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII mengatakan pembahasan untuk rencana pembangunan Underpass saat ini masih dalam tahapan dokumen lingkungan. Pertemuan tersebut masih merupakan awal untuk sejumlah tahapan yang nantinya bakal dilewati selanjutnya.

“Dua titik ini merupakan usulan dari pemerintah provinsi DIY, kami hanya mengakomodir dari usulan tersebut,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya