SOLOPOS.COM - Pekerja proyek jalan tol Jogja-Bawen melintas kawasan proyek di kalurahan Margodadi, Sleman, Kamis (24/8/2023). - Harian Jogja/Jumali

Solopos.com, SLEMAN — Lahan untuk proyek pembangunan jalan tol Jogja-Bawen seksi 1 yang sudah dibebaskan mencapai 75,79 hektare atau sudah mencapai 76,46 persen dari total kebutuhan. Total uang ganti rugi lahan yang sudah dikeluarkan mencapai Rp1,016 triliun.

Persentase tersebut termasuk kebutuhan lahan tambahan yang dibutuhkan seiring adanya review design untuk tol Jogja-Bawen dari Junction Sleman hingga Simpang Susu Banyurejo.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Jogja Bawen, Muhammad Mustanir, mengungkapkan kebutuhan lahan untuk tol Jogja-Bawen seksi 1 adalah sebanyak 2.275 bidang tanah dengan luasan tanah 99,13 hektare dengan total ganti kerugian Rp1,28 triliun.

“Saat ini kami sudah bebaskan 1.881 bidang, luasannya 75,79 hektare, dengan penggantian sebanyak Rp1,016 triliun. Artinya kami sudah bebaskan luasan itu 76,46 persen,” katanya saat ditemui di sela-sela Musyawarah Penetapan Bentuk Ganti Kerugian Pengadaan Tanah Jalan Tol Jogja-Bawen, di Kantor Kalurahan Margodadi, Kamis (24/8/2023).

Untuk sisanya, Mustanir mengungkapkan ada 884 bidang yang belum dibebaskan. Dari 884 bidang tanah tersebut termasuk proses penambahan lahan.

Penambahan lahan ini dilakukan setelah adanya review dan perbaikan design proyek. Adapun 884 bidang tanah ini tersebar di tujuh kalurahan di Kabupaten Sleman dan 1 desa di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Dari jumlah tersebut, ada 18,8 hektare dari 700 bidang tanah masuk dalam penambahan lahan yang tersebar di tujuh kalurahan di Kabupaten Sleman. Oleh karena itu digelar musyawarah penetapan ganti rugi. Adapun dari tujuh kalurahan, masih ada dua kalurahan yang belum dilakukan musyawarah. Rencananya, dua kalurahan tersebut akan digelar pada September 2023.

“Yang sudah terlaksana di Tirtoadi, Sumberrejo, Margomulyo, Tambakrejo, dan terakhir hari ini di Margodadi. Masih ada dua kalurahan di Sleman yang belum dilakukan musyawarah. Margokaton di awal September, Banyurejo juga dilakukan pada pertengahan September,” papar Mustanir.

Mustanir mengungkapkan, penambahan dan persoalan pengadaan lahan untuk proyek tol Jogja-Bawen ditarget selesai Desember 2023. Namun, jika target tersebut tidak terpenuhi, pihaknya akan memintakan pembaruan penetapan lokasi kepada Gubernur DIY.

Tol Jogja-Bawen merupakan satu dari delapan ruas tol yang resmi dibuka pada 2024. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit mengatakan badan yang dia pimpin menargetkan jalan tol yang akan beroperasi sepanjang 262,41 km pada tahun depan.

Ruas-ruas tol yang akan beroperasi pada tahun 2024 yakni ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung sepanjang 24,9 kilometer (km); ruas tol Padang-Pekanbaru (Bangkinang–Pangkalan) sepanjang 24,7 km; Tol Cinere – Jagorawi (JORR II) seksi 3 sepanjang 2,0 km, Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 1 sepanjang 24,67 km, Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 3-4 sepanjang 58 km; Tol Serang–Panimbang Seksi 2 sepanjang 24,17 km; Tol Jogja-Solo Paket 1-2 sepanjang 42,37 km; Tol Jogja-Bawen Seksi 1 sepanjang 8,8 km; dan Tol Akses Ibu Kota Negara (IKN) sepanjang 52,8 km.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Terbaru! Pengadaan Lahan untuk Proyek Tol Jogja Bawen Capai 76,46%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya