Jogja
Minggu, 6 Juli 2014 - 20:30 WIB

Ups, Akhir Ramadan Stok Darah Terancam Krisis

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perwira Denlanud 474/Paskhas TNI AU Jogja, kapten Ivan tarigan (kanan) bersama sejumlah warga mendonorkan darahnya dalam aksi donor darah yang digelar Harian Jogja bersama PMI Kota Jogja di Kantor Harian Jogja di Jalan AM. Sangaji 41, Jogja, Minggu (11/5/2014). (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, SLEMAN-Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman berpotensi mengalami krisis pada minggu terakhir Ramadan hingga seminggu pasca lebaran.

Suraji, staff Pengerahan dan Pelestarian Donor Darah Sukarela PMI Sleman mengatakan demi memperbanyak stok darah, PMI Sleman menggiatkan aksi donor darah massal sejak 15 hari sebelum Ramadan. Hasilnya, pada awal Ramadan ini, stok darah yang disediakan sebanyak 230 kantong.

Advertisement

“Tapi kalau dihitung dengan pengeluaran harian, itu cuma bisa untuk satu minggu,” ujar Suraji saat ditemui Harianjogja.com di Markas PMI Sleman, Sabtu (5/7/2014).

PMI Sleman juga berusaha mengumpulkan stok darah dengan menyurati pengurus tempat ibadah, seperti gereja dan masjid. Dikatakan Suraji, hari minggu menjadi waktu tepat untuk menggelar aksi donor darah di lingkungan gereja. Dalam satu hari, kegiatan tersebut bisa dilakukan di dua tempat sekaligus. Bagi lingkungan masjid, PMI Sleman bersedia jika harus memberikan layanan setelah salat tarawih. Layanan SMS Gateway pun menjadi salah satu andalan PMI Sleman. Para pendonor rutin yang sudah waktunya untuk mendonorkan darahnya lagi akan diingatkan melalui pesan singkat.

“Yang donornya April ini sudah kita SMS,” kata Suraji.

Advertisement

Menurut Suraji, orang berpuasa tidak dilarang melakukan donor darah.Namun untuk memfasilitasi berbagai persepsi di kalangan masyarakat, pihaknya lalu melayani donor darah di waktu malam bagi para muslim.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif