SOLOPOS.COM - Abdi dalem di Keraton Jogja. (kratonjogja.id)

Solopos.com, JOGJA — Keraton Yogyakarta atau Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat memiliki ratusan abdi dalem. Ternyata, abdi dalem di Keraton Jogja ini memiliki urutan pangkat seperti dalam pemerintahan modern. Pada abdi dalem ini memiliki jenjang kepangkatan dalam struktur organisasi Keraton Jogja.

Abdi dalem merupakan orang-orang terpilih yang telah dan akan berjanji untuk setia dan tekun seumur hidupnya untuk mengabdikan diri kepada Keraton Jogja.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Berikut ini jenjang kepangkatan abdi dalem di Keraton Jogja:

  1. Jajar
  2. Bekel Anom
  3. Bekel Sepuh
  4. Lurah
  5. Panewu
  6. Wedono
  7. Riya Bupati
  8. Bupati Anom
  9. Bupati Sepuh
  10. Bupati Kliwon
  11. Bupati Nayoko
  12. Pangeran Sentana

Dilansir dari kratonjogja.id, Senin (22/5/2023), seorang abdi dalem memiliki jenjang karier yang cukup panjang dalam organisasi tersebut. Namun, kenaikan jenjang karier seorang abdi dalem berbeda antara abdi dalem tepas dan abdi dalem caos.

Untuk abdi dalem tepas merupakan abdi dalem yang setiap hari memiliki kewajiban untuk berkantor di keraton. Kenaikan pangkat reguler dari seorang abdi dalem tepas dapat diajukan setiap tiga tahun sekali.

Berbeda dari abdi dalem tepas, untuk kenaikan pangkat yang diterima abdi dalem caos diajukan setiap empat hingga lima tahun sekali. Secara tugas, abdi dalem caos ini tidak mempunyai kewajiban untuk masuk setiap hari. Namun, mereka hanya masuk dalam periode waktu tertentu.

Keraton Jogja menugaskan secara khusus kepada Parentah Hageng untuk mengelola kenaikan pangkat seorang abdi dalem. Parentah Hageng ini mempunyai kewenangan untuk mengangkat, menaikkan pangkat, dan mempesiunkan abdi dalem.

Parentah Hageng pun akan memberikan asma paring dalem (nama abdi dalem), pangkat, dan penugasan kepada setiap abdi dalem yang tertuang di dalam Serat Kekancingan.

Kenaikan Pangkat

Setiap abdi dalem memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan kenaikan pangkat. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seorang abdi dalem.

Dalam kenaikan pangkat ini, setiap abdi dalem akan dinilai mengenai rajin atau tidaknya seorang abdi dalem untuk sowan ke keraton, memiliki konduite yang baik, dan rajin dalam melaksanakan tugasnya. Bagi abdi dalem yang jarang sowan ke karon maupun tidak menjalankan tugas dengan baik bisa saja akan ditunda kenaikan jabatannya.

Keraton Jogja juga memiliki kebijakan untuk seorang abdi dalem yang memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian tertentu bisa mendapatkan kenaikan pangkat setiap tahun. Ini berbeda dengan kenaikan pangkat reguler yang dilakukan setiap tiga atau empat tahun sekali.

Kenaikan pangkat setiap tahun ini dapat diperoleh oleh seorang abdi dalem hingga menjadi wedono. Setelah mencapai jabatan itu, abdi dalem tersebut akan mengikuti jenjang kenaikan pangkat reguler layaknya abdi dalem yang lain.

Bupati Kliwon merupakan jabatan yang paling tinggi yang dapat diperoleh secara reguler oleh setiap abdi dalem. Keraton Jogja tidak hanya mengangkat abdi dalem secara reguler, ada juga kenaikan yang bersifat khusus. Namun, kenaikan khusus ini atas perintah langsung Sultan Jogja. Jabatan ini adalah Bupati Nayaka dan Pangeran Sentana.

Pengangkatan seorang abdi dalem menjadi Bupati Nayaka dan Pangeran Sentana hanya atas izin dan persetujuan Sultan Jogja. Kenaikan pangkat khusus ini biasanya ada beberapa pertimbangannya, seperti jasa-jasa dan prestasi seorang abdi dalem. Namun, tidak menutup kemungkinan seorang abdi dalem memperoleh kenaikan jabatan khusus atas murni keputusan sultan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya