Jogja
Jumat, 6 Januari 2017 - 03:40 WIB

USAHA KECIL KULONPROGO : Pengusaha Kuliner Diminta Gunakan Ikan Lokal

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Bisnis)

Mereka mengeluh karena kebutuhan ikan justru lebih banyak dipasok dari luar daerah.

Harianjogja.com, WATES-Kalangan pembudidaya ikan merasa belum mendapatkan banyak manfaat dari keberadaan usaha kuliner yang semakin berkembang di Kulonprogo. Mereka mengeluh karena kebutuhan ikan justru lebih banyak dipasok dari luar daerah.

Advertisement

Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Trunojoyo Wates, Wagiran mengungkapkan, saat ini semakin banyak pengusaha yang menjajal bisnis kuliner di Kulonprogo. Beberapa di antaranya bahkan merupakan cabang dari rumah makan yang sudah sukses dan populer di daerah lain. Masing-masing rumah makan bisa menghabiskan puluhan kilogram ikan air tawar setiap hari, seperti lele dan nila. Namun, mereka tidak membelinya dari pembudidaya ikan Kulonprogo. “Ikan justru didatangkan dari Boyolali dan daerah lain,” kata Wagiran, Kamis (5/1/2017).

Wagiran memaparkan, produksi perikanan di Kulonprogo memang cenderung mengalami penurunan sejak 2014 lalu, terutama ikan lele. Menurutnya, hal itu karena adanya artikel di media sosial tentang kebiasaan mengonsumsi ikan lele yang dapat memicu kanker. Pembudidaya ikan Kulonprogo pun ikut terkena dampaknya meski mereka sebenarnya menerapkan cara budi daya yang tepat sehingga lele jelas aman dikonsumsi.

Wagiran lalu menilai sektor perikanan sudah semakin membaik dalam dua tahun belakangan. Meski belum benar-benar kembali normal seperti sebelumnya, hasil perikanan lokal dianggap cukup mampu memenuhi kebutuhan pengusaha kuliner di Kulonprogo. Namun, Wagiran dan kawan-kawan mengaku masih kesulitan untuk menjalin kerja sama dengan para pengusaha itu.

Advertisement

Wagiran berharap, Pemkab Kulonprogo turun tangan dengan membuat kebijakan yang mendukung pengembangan budi daya ikan lokal. Dia berpendapat, pemerintah semestinya dapat mengarahkan para pengusaha menggunakan produk lokal, termasuk dalam pemenuhan kebutuhan ikan. “Kalau memang membuka usaha di Kulonprogo, mengapa tidak memakai produk [ikan] lokal juga,” ujar Wagiran.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulonprogo, Sudarna mengatakan stok ikan di Kulonprogo relatif belum bisa stabil selama ini. Hasil perikanan akan berlebih saat masa panen tapi ada pula waktu tertentu dimana produksi sangat minim. Kondisi itu cenderung kurang mendukung mengingat rumah makan membutuhkan pasokan ikan secara terus menerus.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif