Jogja
Senin, 20 Juni 2016 - 07:55 WIB

UTANG TANAH UIN JOGJA : Harga Tanah di Guwosari Melambung, Harga Perumahan Lebih Dasyat

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi utang. JIBI/Harian Jogja/Antara

Utang tanah UIN Jogja mendongkrak harga tanah sekitar.

Harianjogja.com, BANTUL– Harga tanah di Guwosari, Pajangan, Bantul melambung hingga 20 kali lipat setelah tersiar kabar pembangunan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga. Spekulan tanah mulai beraksi.

Advertisement

(Baca Juga : UTANG TANAH UIN JOGJA : Warga Guwosari Tuntut UIN Lunasi Tanah Rp250 Miliar)

Kenaikan harga lahan di sekitar calon kampus UIN kata dia juga berdampak pada kenaikan harga jual perumahan di Guwosari. Karsono, warga Dusun Kembang Putihan  mencontohkan harga satu unit rumah di Perumahan Kembang Putihan yang ia tempati saat ini mencapai Rp250 juta untuk rumah ukuran 45 meter persegi. Pada 2014 lalu, ia membeli harga satu unit rumah ukuran 45 meter persegi hanya senilai Rp168 juta.

Advertisement

Kenaikan harga lahan di sekitar calon kampus UIN kata dia juga berdampak pada kenaikan harga jual perumahan di Guwosari. Karsono, warga Dusun Kembang Putihan  mencontohkan harga satu unit rumah di Perumahan Kembang Putihan yang ia tempati saat ini mencapai Rp250 juta untuk rumah ukuran 45 meter persegi. Pada 2014 lalu, ia membeli harga satu unit rumah ukuran 45 meter persegi hanya senilai Rp168 juta.

Sudarman, warga lainnya mengungkapkan, kebanyakan warga mencari tanah untuk dibangun usaha seperti indekost. Sudarman saalah satu warga yang kini tengah mempersiapkan sebagian tanahnya untuk dibangun indekost bagi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang kelak kuliah di tempat ini.

“Ada tiga tempat sudah saya siapkan untuk kost,” tutur Sudarman.

Advertisement

Melonjaknya harga tanah memicu aksi spekulan tanah. Iswardi warga Dusun Kembang Putihan yang tinggal di dekat Goa Selarong mengatakan, banyak warga dari luar daerah berdatangan membeli lahan di wilayahnya. Tanah tersebut sementara ditahan atau didiamkan saja untuk kemudian dijual lagi menunggu harga naik berkali lipat.

“Ada yang seperti itu. Sengaja membeli tanah lalu dijual lagi lebih mahal,” ujar Iswardi.

Bahkan kata dia, warga setempat saat ini kesulitan untuk mencari atau membeli tanah di sekitar tempat tinggal mereka karena banyak diborong warga luar.

Advertisement

“Sekarang sudah susah cari tanah di sini, sudah pada dibeli. Warga di sini saja sudah susah dapat tanah di sini,” paparnya lagi.

Kampus UIN Sunan Kalijaga telah mematok lahan seluas 74 hektare untuk didirikan kampus baru yang akan menampung lebih dari 10.000 mahasiswa.

“Pembangunan kampus harusnya mulai 2017, tapi karena pembebasan lahan belum selesai kemungkinan mundur,” terang Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum UIN Sunan Kalijaga, Waryono.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif