SOLOPOS.COM - Proses pengambilan gambar video campaign mengenai impes di Pantai Kukup, Kemadang, Tanjungsari, Sabtu (25/8/2014). (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL : Akhir-akhir ini, pemberitaan mengenai serangan ubur-ubur physalis atau biasa disebut impes masih sering didengar. Namun, apa sih sebenarnya impes itu? Bagaimana ciri-ciri dan tips mengatasi biota laut ini?

Wakil Koordinator SAR Satlinmas Wilayah Operasi II Sukamto menambahkan ubur-ubur physalis ini sering muncul pada Juni hingga September. Secara fisik, hewan berwarna biru ini mengapung di permukaan air dan mempunyai tentakel atau kaki yang menjuntai. Tentakel ini memiliki sel penyengat nematocyst yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsa sekaligus menjadi sistem pertahanan diri dari predator.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Pada saat tentakel ubur-ubur physalis mengenai kulit, sel penyengat nematocyst akan menerobos ke dalam kulit yang menyebabkan rasa sakit seperti terbakar. Pada kondisi tertentu korban akan mengalami sesak napas.

Jika terpapar impes, hendaknya tetap berusaha tenang. Lokasi terkena impes kemudian dibasuh dengan air laut untuk menghilangan sisa tentakel. Kemudian dibasuh dengan air hangat untuk mengurangi rasa sakit. Setelah itu segeralah pergi mencari pertolongan untuk mendapatkan penanganan medis. (Baca Juga : Ini Kebiasan ‘Kapal Perang Portugis’ di Tengah Samudra )

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya