Jogja
Rabu, 5 Januari 2022 - 21:31 WIB

Wadidaw, Alun-Alun Utara Jogja Dijual Online di Situs Next Earth

Sunartono  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja seni meyelesaikan pemasangan patung dalam pameran Retrospektif 32 tahun Yusman "Menandai Indonesia" di sisi timur laut Alun-alun Utara Yogyakarta, Selasa (19/12/2017). (Harian Jogja/Desi Suryanto)

Solopos.com, JOGJA — Alun-alun utara Kota Jogja dan Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur DIY dijual online di situs Next Earth. Harganya dibanderol dengan mata uang kripto yakni 240 United States Dollar Tether (USDT). USDT adalah mata uang kripto dengan nilai per aset setara US$1.

Pemprov DIY merespons santai terkait unggahan penjualan Alun-Alun Utara Jogja dan Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur DIY itu. Pemprov DIY belum akan mengambil langkah pengaduan dalam merespons informasi tersebut.

Advertisement

Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, menilai pihak yang menjual tersebut kemungkinan hanya mencari rating. “Itu kemungkinan kan sekedar ingin [meningkatkan] rating saja,” katanya di Kepatihan, Rabu (5/1/2022).

Baca Juga: Di Kabupaten Ini, Warga Umum Dapat Vaksin Booster Pekan Depan

Baskar Aji menilai menjual Alun-Alun Utara Jogja sulit untuk dipercaya sebagian besar masyarakat. Karena hal itu tidak mungkin terjadi. Oleh karena itu DIY tidak akan menanggapi informasi itu secara berlebihan. Pemprov DIY juga belum berencana untuk melakukan pemetaan digital secara mandiri.

Advertisement

“Orang yang membaca saja tentu tidak percaya [kalau Alun-Alun dijual], jadi kita tidak perlu susah-susah,” katanya.

Ia menegaskan hingga saat ini Pemprov DIY belum mengambil langkah terkait beredarnya kabar penjualan di situs tersebut. Akan tetapi jika ke depan ternyata berdampak merugikan tentu pemerintah akan melakukan pengaduan.

Baca Juga: Meresahkan! Ormas PP Ajak Warga Jogja Perangi Klitih

Advertisement

“Tetapi kalau itu dimanfaatkan untuk hal-hal yang merugikan pemerintah daerah tentu kami akan melakukan pengaduan. Untuk saat ini belum [belum merugikan],” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif