SOLOPOS.COM - Pantai Glagah/dok

Pantai Glagah/dok

KULONPROGO—Kebocoran retribusi di lokasi wisata Pantai Glagah selama 2012 lalu mencapai 40% sampai 60%. Modusnya, para pengunjung berusaha menghindari pintu utama.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Ketua Komisi II DPRD Kulonprogo Yusron Martofa mengatakan data itu berdasarkan observasi yang dilakukan Dewan di tahun lalu.“Modusnya berbeda dengan daerah lain seperti di Sleman. Kalau di sana [Sleman] kan retribusinya ditilep petugas tapi di sini [Glagah] tidak,” ujarnya, Rabu (20/3/2013).

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu menjelaskan kebocoran di Kulonprogo yakni pengunjung yang masuk tidak membayar retribusi. Otomatis kejadian itu menyebabkan target pendapatan tidak tercapai.

Setelah temuan itu dibicarakan dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, muncul sejumlah langkah antisipasi termasuk membuat pakta integritas. “Hasilnya, sudah ada kemajuan sehingga kebocoran itu bisa segera teratasi,” ujar Yusron.

Koordinator Kelompok I TPR Pantai Glagah, Sapto, menuturkan ada dua pintu utama yang menjadi akses masuk ke kawasan wisata tersebut. Di dua pintu utama itu para petugas mewajibkan pengunjung untuk membayar retribusi.

Selain dua pintu utama, ada banyak jalan tikus yang bisa dilalui para pengunjung tanpa membayar retribusi. Di jalan tikus tersebut juga ditempatkan petugas jaga tapi biasanya hanya pada akhir pekan atau pada hari tertentu saat banyak pengunjung datang.

“Untuk penempatan petugas di jalan tikus, kelompok saya tidak melakukan hal itu karena itu kewenangan kelompok lain,” ujar Sapto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya